SIARANBERITA.COM– Tak hanya memadamkan api atau mengevakuasi hewan liar, kali ini petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan (Damkar Tangsel) harus menghadapi tugas yang sungguh tak masuk akal disuruh menagih hutang.
Peristiwa unik ini, bermula saat Damkar menerima laporan dari seseorang berinisial D, yang mengaku menemukan ular di rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, tanpa curiga, petugas pun langsung merespons, Rabu 11 Juni 2024.
“Awalnya kami hubungi pelapor, kami WA (WhatsApp). Dia mengaku ada ular awalnya. Kami infokan kami berangkat ke lokasi,” kata Darus Salam, Komandan Regu (Danru) Tim Rescue Damkar Tangsel.
Menurutnya, pelapor mengatakan bahwa ia sedang berada di luar rumah dan hanya istrinya yang ada di rumah serta ketakutan. Ular tersebut, katanya, berada di bawah lemari.
“Dia bilang istrinya ketakutan. Saat ditanya keberadaan ular, kata dia ada di bawah lemari,” jelasnya.
Karena menganggap situasi darurat, lanjut Darus, tiga personel Damkar langsung berangkat ke lokasi dengan perlengkapan lengkap.
Namun, begitu tiba di lokasi, Darus menerangkan, mereka mulai merasa ada yang janggal. Telepon tidak diangkat, dan pesan pun lambat direspons.
Akhirnya, petugas memutuskan menemui Ketua RT setempat. Namun disitulah kejanggalan semakin jelas terlihat.
“Saya telpon nggak diangkat, kita hubungi nggak direspons. Sampai akhirnya kita temui Pak RT setempat. Saya bilang kita sudah bersama RT. Tapi kata RT, nama yang dibilang pelapor berinisial D dan istrinya tidak ada. RT setempat tidak mengenalnya,” jelas Darus.
Belum selesai rasa heran mereka, pelapor malah mengirim pesan yang bikin petugas geleng-geleng kepala.
Alih-alih membahas soal ular, Darus menerangkan, si pelapor justru meminta petugas menagih hutang kepada seseorang yang ternyata bernama D, orang yang sebelumnya mengaku sebagai pelapor.
“Dia nyuruh kita nagih utang. Awalnya pelapor mengaku namanya D. Tapi ternyata D itu adalah orang yang ditagih,” paparnya .
Merasa dijadikan alat untuk urusan pribadi, apalagi terkait penagihan utang, Darus menyampaikan rasa kecewanya atas kejadian tersebut.
“Namanya atas dasar pelayanan kami tetap terjun ke lokasi. Kami kira ini adalah laporan yang benar. Sangat disayangkan. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.
Setelah memastikan tidak ada laporan nyata dan berdasarkan keterangan RT setempat, petugas akhirnya memutuskan untuk kembali ke markas Tim Rescue Damkar Tangsel.