Mojokerto, 19 Juli 2025- Mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam program Belajar Bersama Komunitas ke-6 (BBK 6) mengadakan prakarya eco-print untuk para siswa di SDN Sukosari. Mahasiswa BBK 6 Desa Sukosari memperkenalkan tentang prakarya yang menggunakan bahan-bahan organik seperti dedaunan kepada para siswa SDN Sukosari di Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (19/7).
Kegiatan Eco-Print merupakan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan kreativitas para siswa. Kegiatan ini berfokus pada Eco-Printing dengan teknik yang ramah lingkungan, di mana bahan alami seperti daun, bunga, dan pigmen tumbuhan yang digunakan untuk menciptakan pola unik pada kain tas kanvas tanpa menggunakan pewarna sintetis atau bahan kimia.
“Kami ingin mengajak anak-anak untuk membuat kerajinan tangan dan memperkenalkan kepada mereka Eco-Print yang dibuat di tas kanvas menggunakan bahan organik,” kata Shienly, ketua BBK 6 Desa Sukosari dan mahasiswa dari Universitas Airlangga. “Eco-Printing tidak hanya menyenangkan dan edukatif, tetapi juga membantu anak-anak dalam menghargai keindahan potensi alam di sekitar mereka dan melatih kesabaran saat membuat Eco-Print di tas kanvas.”
Terdapat 41 siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang ikut serta dalam kegiatan Eco-Print. Dipandu oleh mahasiswa BBK 6 Desa Sukosari, mereka mengumpulkan dedaunan dari halaman rumah, sekolah, dan area sekitarnya, lalu menatanya di atas tas kanvas. Bahan-bahan tersebut ditekan dan dipukul menggunakan palu atau benda lainnya seperti batu, sehingga pigmen dari daun berpindah ke tas kanvas tersebut.
Para siswa SDN Sukosari menunjukkan antusiasme dan rasa ingin tahu sepanjang kegiatan. “Baru pertama kali bikin prakarya kayak gini, keren banget ternyata daun bisa ngeluarin warna,” ujar Lila, seorang siswa kelas 6. “Kapan-kapan mau coba lagi sama keluarga di rumah.”
Para Guru di sekolah juga sangat antusias dan menyambut program kerja Eco-Print ini dan ikut mendampingi para siswa SDN Sukosari saat melakukan kegiatan mencetak daun di atas tas kanvas. Para guru juga merasa bahwa siswa banyak belajar tentang tanaman dan kreasi baru. Program kerja Eco-Print ini tidak hanya mendorong kesadaran lingkungan di kalangan para siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa BBK 6 Desa Sukosari dengan para siswa. Di akhir kegiatan, para siswa dengan bangga memamerkan karya ecoprint. Mahasiswa BBK 6 Desa Sukosari juga membantu mereka untuk pengambilan dokumentasi sebagai bentuk mengapresiasi hasil karya mereka dan untuk kenang-kenangan.
Program prakarya Eco-Print ini turut mendukung pencapaian SDGs khususnya SDG 4 (Quality Education) yang memberikan pendidikan berbasis prakarya yang ramah lingkungan, kemudian SDG 12 (Responsible Consumption and Production) yang di mana prakarya menggunakan bahan organik yaitu daun untuk membuat karya seni tanpa merusak lingkungan, dan SDG 13 (Climate Action) yang menanamkan kesadaran sejak kecil tentang pentingnya menjaga alam. Diharapkan dengan adanya program kerja prakarya Eco-Print ini dapat membuat para siswa bisa belajar mencintai lingkungan dengan cara yang menyenangkan dan siswa bisa menjadi lebih kreatif.