Wonosobo — Upaya menumbuhkan budaya literasi sejak dini dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi dari UIN Saizu Purwokerto, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Annuqayah Madura di Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Mereka menggelar Sosialisasi Pojok Baca pada Jumat (8/8/2025), sebagai salah satu program kerja utama.
Kegiatan dimulai di ruang kelas SD Negeri 1 Slukatan, di mana mahasiswa memperkenalkan konsep pojok baca kepada siswa dan guru. Setelah itu, acara dilanjutkan di Balai Desa dengan format kelompok membaca. Setiap kelompok dibimbing oleh mahasiswa KKN. Siswa diminta membaca buku, menyampaikan isi bacaan, dan belajar menangkap ide pokok paragraf.
Kepala SD Negeri 1 Slukatan, Ahmad Rais, mengungkapkan, sekolah pernah memiliki perpustakaan, namun bangunan tersebut dialihfungsikan menjadi taman kanak-kanak setelah atapnya bocor dan koleksi buku rusak terkena hujan. “Sisa buku kami simpan di ruang-ruang kelas,” ujarnya.
Rais menuturkan, minat baca siswa masih rendah, salah satunya karena keterbatasan guru dan godaan gawai. “Anak-anak sekarang lebih betah bermain game di telepon genggam dibanding membaca,” katanya. Menurutnya, buku cerita menjadi bacaan yang paling sesuai untuk menarik minat siswa. Ia berharap pojok baca dapat memantik semangat anak untuk kembali mencintai buku.
Gafur, mahasiswa KKN dari Universitas Annuqayah Madura, menilai kegiatan semacam ini perlu dilestarikan. “Membaca bagi anak SD ibarat menanam bibit pohon yang kelak akan berbuah. Apalagi minat baca di negara kita masih rendah. Data UNESCO menyebut, hanya sekitar 0,001 persen masyarakat Indonesia yang rajin membaca—artinya dari 1.000 orang, hanya satu orang yang tekun membaca. Ini sudah jadi rahasia umum,” ujarnya.
Melalui pojok baca, mahasiswa KKN kolaborasi ini berharap siswa terbiasa membaca, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah. Budaya membaca, menurut mereka, harus dimulai dari kebiasaan kecil, lalu dijaga secara berkelanjutan.