Desa Segoro Tambak, 27 Mei 2025 — Desa Segoro Tambak, Sedati, Sidoarjo kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus menggunung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur melaksanakan program Bina Desa sebagai upaya pemanfaatan limbah cangkang untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC).
Proses pengolahan cangkang kerang menjadi pupuk organik bukan hanya menjadi solusi untuk mengurangi timbunan limbah yang mencemari lingkungan. Akan tetapi, juga menghasilkan produk yang bermanfaat bagi sektor pertanian. Langkah ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 yang menekankan pentingnya peralihan menuju pola konsumsi dan produksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain itu, SGDs poin ke-13 terkait Climate Action untuk mengurangi limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan. Program ini juga berdampak pada SDG 2: Zero Hunger melalui peningkatan produktivitas pertanian warga dan SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan menciptakan peluang ekonomi dari produk olahan berbasis limbah.
Limbah cangkang kerang ini dipilih karena kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi. Dibandingkan dengan pupuk kimia, POC ini mampu memberikan nutrisi secara perlahan untuk tumbuhan maupun tanah. Oleh sebab itu, POC dari cangkang kerang dapat dijadikan pupuk alternatif yang berdampak positif dalam jangka panjang, tidak hanya bagi tanah tetapi juga bagi kelestarian lingkungan.
Tak hanya memberikan pemahaman mendalam terkait POC cangkang kerang, tim Bina Desa Teknik Kimia UPN “Veteran” Jatim ini turut mendemonstrasikan proses pembuatan pupuk tersebut secara runtut. Langkah pertama, kumpulkan limbah kerang lalu cuci hingga bersih dan keringkan. Tumbuk cangkang kerang yang sudah kering hingga halus. Masukkan serbuk cangkang kerang yang telah dihaluskan ke dalam botol kemudian dicampurkan dengan air dan mikroorganisme Effective Microorganism 4 (EM4) yang telah difermentasi.
Lebih lanjut, dalam botol yang berisi larutan cangkang kerang dan mikroorganisme aktif, ditambahkan pula molases dengan perbandingan 1:1. Kedua bahan ini berperan sebagai sumber nutrisi yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga mempercepat proses fermentasi. Setelah melalui proses fermentasi selama 14 hari, POC yang dihasilkan dari limbah cangkang kerang siap digunakan. Pupuk ini dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman.
Berdasarkan hasil pengujian pH, POC yang dibuat menggunakan cangkang kerang yang dicuci dengan air menunjukkan nilai pH awal sebesar 6 dan mengalami peningkatan menjadi pH 7 setelah proses fermentasi selama 14 hari. Sementara itu, POC yang menggunakan cangkang kerang yang telah dicuci menggunakan larutan natrium bikarbonat menunjukkan pH awal sebesar 7 dan meningkat menjadi pH 8 setelah fermentasi dalam jangka waktu yang sama. Peningkatan pH ini menunjukkan bahwa proses fermentasi berjalan optimal dan mampu menghasilkan pupuk dengan karakteristik yang lebih netral hingga basa, yang bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah tergantung pada jenis tanaman yang dibudidayakan.
Para mahasiswa Teknik Kimia UPN “Veteran” Jatim berharap agar inovasi yang dilatihkan kepada masyarakat Desa Segoro Tambak, Sidoarjo ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi limbah dan mendukung penghijauan lingkungan. Dengan memanfaatkan pendekatan teknologi tepat guna dan prinsip pembangunan berkelanjutan, melalui Program Bina Desa Teknik Kimia UPN Veteran Jatim diharapkan tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang konkret di tengah masyarakat.
Ditulis oleh :
Muhammad Fahrul Nabilur Rohman
Anggota Kelompok 3 Tim Bina Desa Segoro Tambak
Dosen Pembimbing Lapangan:
Ir. Caecilia Pujiastuti, M.T.