• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Pertanian

Masa Depan Kelapa Indonesia: Membangun Ekosistem Berkelanjutan

Oleh: Kuntoro Boga Andri, Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga by Kuntoro Boga
21 March 2025
in Pertanian
A A
0
Kebun kelapa masyarakat

Kebun kelapa yang menjadi sumber perekonomian jutaan petani Indonesia

854
SHARES
1.2k
VIEWS

Kebun kelapa yang menjadi sumber perekonomian jutaan petani Indonesia

Kelapa bukan sekadar simbol budaya, tetapi juga pilar ekonomi Indonesia. Dari total 3,32 juta hektare perkebunan kelapa di Indonesia (BPS, 2023), sekitar 98% dikelola oleh petani kecil yang menopang lebih dari dua juta keluarga. Indonesia menempati posisi kedua sebagai produsen kelapa terbesar dunia, dengan produksi mencapai 2,83 juta metrik ton pada 2023. Ekspor kelapa Indonesia bahkan mencapai USD 1,55 miliar (Rp23 triliun), berkontribusi 38,3% terhadap total ekspor dunia. Namun, meski berperan penting dalam ekonomi nasional, industri kelapa nasional menghadapi berbagai tantangan. Produktivitas rata-rata hanya 1,1 ton kopra per hektare, jauh di bawah potensi genetik kelapa unggul yang bisa mencapai 3,5 ton. Hilirisasi belum menjadi prioritas, sehingga nilai tambah dari produk kelapa belum maksimal. Selain itu, perubahan iklim dan tekanan pasar global semakin menuntut inovasi dalam industri kelapa nasional. Oleh karena itu, menjelang peringatan 100 tahun inovasi kelapa di Indonesia pada 2027, kita perlu menengok kembali jejak modernisasi kelapa serta langkah strategis untuk masa depan.

Sejarah Modernisasi Kelapa

Modernisasi kelapa di Indonesia berakar dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Thames, seorang ilmuwan Belanda, yang pada 1927 menanam benih kelapa di Desa Mapanget, Sulawesi Utara. Ia membawa 500 koleksi bibit dari Kebun Raya Bogor untuk diuji adaptasinya di berbagai ekosistem. Hingga kini, sebanyak 30 pohon kelapa unggul warisannya masih tumbuh di Instalasi Pengujian Standar Instrumen Pertanian (IPSIP) Mapanget. Warisan penelitian ini kemudian berkembang menjadi Klapper Proofstation pada 1930, lembaga riset kelapa pertama di Indonesia. Seiring waktu, lembaga ini mengalami berbagai transformasi, hingga akhirnya pada 2023 bertransformasi menjadi Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Palma (BSIP Tanaman Palma), di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Lembaga ini telah menghasilkan 60 varietas kelapa nasional, termasuk kelapa dalam, genjah, dan hibrida dengan produktivitas mencapai 3,5 ton kopra per hektare per tahun.

Baca Juga

WhatsApp Image 2025 05 07 at 16.57.46 1

Dorong Modernisasi Sawit, Indonesia dan Malaysia Gelar Simposium Teknologi Industri Sawit HASI 2025

8 May 2025
WhatsApp Image 2025 05 06 at 22.25.45

Menghadapi Ganoderma di Kebun Sawit

7 May 2025
Kakao Indonesia

Perang Dagang Global Buka Peluang Strategis bagi Perkebunan Indonesia

30 April 2025
Pelantikan Kabadan dan Kepala Unit Kerja BrMP

BrMP: Tonggak Baru Modernisasi Pertanian Indonesia

26 March 2025

Keunggulan BSIP Tanaman Palma terletak pada bank genetiknya, yang menyimpan 100 aksesi kelapa dari seluruh Indonesia. Teknologi whole genome sequencing memungkinkan identifikasi gen kelapa yang tahan terhadap kekeringan dan salinitas, sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi berbasis kelapa.

Kirim Berita Media Wanita

Strategi Pengembangan Kelapa di Indonesia

Meski memiliki potensi besar, industri kelapa Indonesia menghadapi sejumlah tantangan serius. Salah satu tantangan utama adalah usia tanaman yang menua, dengan sekitar 15% pohon kelapa di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun. Kondisi ini menyebabkan produktivitas kelapa terus menurun. Di samping itu, serangan hama Brontispa longissima dapat mengurangi hasil panen hingga 60%, dengan potensi kerugian ekonomi mencapai USD 40 juta per tahun. Selain faktor biologis dan ekologis, industri kelapa juga menghadapi persoalan dalam hilirisasi dan pengolahan produk. Sebagian besar produk kelapa Indonesia masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, tanpa nilai tambah yang maksimal. Hilirisasi, seperti pengolahan minyak kelapa, asam laurat, dan bioethanol, belum menjadi prioritas dalam pengembangan industri kelapa nasional.

Perubahan iklim juga menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan industri kelapa Indonesia. Pola cuaca yang tidak menentu berdampak pada produktivitas tanaman, sementara persaingan global semakin meningkat, terutama dengan negara-negara produsen lain seperti Filipina dan India. Untuk menjawab berbagai tantangan ini, Indonesia perlu mengadopsi strategi yang terarah dan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan melakukan peremajaan kebun kelapa secara masif. Kementerian Pertanian telah meluncurkan program peremajaan 200.000 hektare kelapa pada 2023-2024 dengan menyediakan benih unggul bersertifikat.

Selain peremajaan, upaya peningkatan hilirisasi dan inovasi produk kelapa harus menjadi prioritas. Peningkatan investasi di sektor hilir, seperti pembangunan bio-refinery untuk produksi bioethanol dan kosmetik berbasis kelapa, akan meningkatkan nilai tambah industri kelapa nasional. Pengembangan varietas unggul dengan produktivitas tinggi, seperti Kelapa Hibrida KHINA-1 hingga KHINA-5, juga menjadi solusi dalam meningkatkan produksi kelapa nasional. Selain itu, digitalisasi industri kelapa dapat meningkatkan daya saing global. Integrasi teknologi blockchain untuk keterlacakan produk kelapa di pasar global akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan memastikan produk kelapa Indonesia memenuhi standar internasional. Peningkatan sertifikasi indikasi geografis bagi produk kelapa khas daerah juga penting untuk memperkuat daya saing di pasar ekspor. Di tingkat internasional, Indonesia terus memperkuat diplomasi kelapa melalui International Coconut Community (ICC) dengan menjalin kolaborasi riset bersama Filipina, India, dan Sri Lanka untuk mengembangkan industri kelapa negara anggota.

Indonesia harus memanfaatkan momentum 100 tahun, sejak 1927 awal momentum inovasi kelapa Indonesia yang ditandai penanaman benih kelapa di Desa Mapanget, Sulawesi Utara, sebagai titik tolak membangun ekosistem kelapa yang berkelanjutan. Ke depan, kita perlu mendorong penelitian lebih lanjut, memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta, serta memastikan petani mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar dari industri ini. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memimpin modernisasi kelapa global dan menjadikan kelapa sebagai komoditas unggulan yang berdaya saing tinggi di pasar internasional. Pada akhirnya, modernisasi kelapa bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga tentang membangun kesejahteraan petani, mengembangkan industri berbasis riset, dan melestarikan warisan budaya Nusantara. Saatnya Indonesia mengambil peran utama dalam revolusi kelapa global, menuju 100 tahun modernisasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Tags: Kelapa
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
Previous Post

Resmikan TPS3R Semper Barat, Wagub DKI Dorong Masyarakat Pilah Sampah Sebelum Dibuang

Next Post

Seruan Konsolidasi dan Diskusi Tolak RUU TNI: Ancaman bagi Supremasi Sipil

Kuntoro Boga

Kuntoro Boga

Related Posts

WhatsApp Image 2025 05 07 at 16.57.46 1

Dorong Modernisasi Sawit, Indonesia dan Malaysia Gelar Simposium Teknologi Industri Sawit HASI 2025

8 May 2025
WhatsApp Image 2025 05 06 at 22.25.45

Menghadapi Ganoderma di Kebun Sawit

7 May 2025
Kakao Indonesia

Perang Dagang Global Buka Peluang Strategis bagi Perkebunan Indonesia

30 April 2025
Pelantikan Kabadan dan Kepala Unit Kerja BrMP

BrMP: Tonggak Baru Modernisasi Pertanian Indonesia

26 March 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 03 21 at 10.21.30 AM

Seruan Konsolidasi dan Diskusi Tolak RUU TNI: Ancaman bagi Supremasi Sipil

IMG 0111

Indahnya Berbagi: Lapas Blangpidie Tebar Berkah Takjil di Bulan Ramadhan

WhatsApp Image 2025 03 20 at 13.15.00 1

Siswi MAN 2 Bantul Tingkatkan Pemahaman Islam dengan Ikuti Kajian Fiqih Wanita

IMG 20250320 WA0019 1024x768 1

Persiapan Maksimal: Siswa MAN 2 Bantul Siapkan Bazar Pasar Murah

250320120751 287

Gelar Aksi Berbagi Santunan Anak Yatim dan Dhuafa oleh Alumni 2014 MAN 2 Bantul

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita