YOGYAKARTA, — Dalam semangat Hari Sumpah Pemuda, 8TUALLY resmi meluncurkan Music Video (MV) bertajuk “Melodi Nusantara” dalam sebuah Press Conference yang digelar di Hyatt Regency Yogyakarta, Selasa (28/10). Acara ini menjadi simbol kolaborasi kreatif antara 8TUALLY dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam menghadirkan karya musik yang sarat pesan persatuan dan cinta tanah air.
Ketua Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab disapa Piyu, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap karya ini.
“MLiD (Melodi Nusantara) adalah bukti bahwa semangat berkarya di tanah air tidak pernah padam. Di tengah gempuran budaya global, karya seperti ini menjadi pengingat bahwa kita punya identitas musikal yang kuat,” ujar Piyu.

Sinergi Live Performance dan Visual Sinematik
Acara peluncuran ini menghadirkan pengalaman yang tidak biasa. 8TUALLY menampilkan pertunjukan langsung “Melodi Nusantara” oleh PSM UGM, yang disajikan secara serentak dengan pemutaran perdana Music Video-nya di layar utama.
Perwakilan 8TUALLY, Lion Bagaskara, menyebut kolaborasi ini sebagai tantangan artistik yang sarat makna.
“Menggabungkan live performance paduan suara dengan pemutaran visual sinematik bukan hal yang mudah. Tapi kami ingin menghadirkan sesuatu yang benar-benar menggugah, bukan sekadar tontonan, melainkan pengalaman yang menyentuh,” tuturnya.
Konsep ini juga bertujuan untuk menonjolkan kekuatan vokal PSM UGM dan menghadirkan nuansa emosional yang otentik kepada audiens. “Kami ingin penonton merasakan apa yang kami rasakan ketika pertama kali mendengar harmoni suara mereka,” tambah Lion.
Suara Generasi Muda: Dari Kampus untuk Indonesia
Keterlibatan PSM UGM dalam proyek ini memberi warna tersendiri. Bagi para mahasiswa, pengalaman bekerja sama dengan tim profesional musik menjadi momen yang tak terlupakan.
“Gak nyangka sih dari awal berproses sampai akhirnya launching hari ini. Banyak banget kejutan dan pembelajaran baru. Ini pertama kalinya kami berkolaborasi dengan pihak di luar kampus, dan hasilnya luar biasa menyenangkan,” ungkap Kyllan Tulus, perwakilan PSM UGM, dengan senyum bangga.

Salah satu anggota lain, Dara Ayuningtyas, juga mengungkapkan kesannya.
“Rasanya haru banget ketika lagu ini dinyanyikan bersama dengan busana adat. Ada rasa bangga dan semangat Sumpah Pemuda yang benar-benar terasa di hati.”
Melodi dari Kerinduan dan Persatuan
“Melodi Nusantara” sendiri merupakan karya cipta Rois Munandar, komposer yang terinspirasi oleh kenangan masa kecilnya akan keasrian Indonesia. Lagu yang awalnya merupakan komposisi instrumental bertajuk “Melodies of Nusantara” kemudian dihidupkan kembali dengan sentuhan vokal PSM UGM.
Rois menuturkan bahwa lagu ini bukan sekadar musik, tetapi doa bagi bangsa.
“Karya ini saya persembahkan sebagai refleksi atas kerinduan akan Indonesia yang damai dan penuh harmoni. Kami berharap lagu ini bisa menyatukan banyak hati dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya
MV “Melodi Nusantara” menampilkan keindahan busana adat dari berbagai daerah dan mengambil lokasi syuting di Balairung UGM, tempat bersejarah yang menambah kesakralan visual. Salah satu adegan paling berkesan menampilkan puluhan anggota PSM UGM berdiri hening dengan lilin di tangan—melambangkan pesan abadi “Habis Gelap Terbitlah Terang” dan semangat Sumpah Pemuda.
Pesan Nasionalisme yang Menggema
Kehadiran tokoh nasional Gema Sasmita, Ketua Umum Gerakan Relawan Nasional (GERNAS), semakin mempertegas pesan nasionalisme yang dibawa oleh karya ini. Ia menilai “Melodi Nusantara” sebagai bukti nyata bahwa generasi muda mampu menghadirkan semangat persatuan melalui kreativitas.
“Ini bukan sekadar musik, tapi manifestasi jiwa Sumpah Pemuda dalam bentuk seni. Kita patut bangga melihat anak muda berkarya dengan pesan sekuat ini,” ujar Gema.
Dengan kehadiran berbagai tokoh, seniman, dan mahasiswa, peluncuran “Melodi Nusantara” menjadi momentum berharga yang menegaskan bahwa musik masih menjadi bahasa paling universal untuk menyatukan bangsa.
Karya ini tidak hanya menghadirkan keindahan bunyi dan visual, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai Sumpah Pemuda — bahwa dari keberagaman, lahirlah harmoni yang utuh bernama Indonesia. (Yusuf)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































