Wortel dengan nama ilmiah (Daucus carota) merupakan tanaman berbentuk lonjong berukuran lebih kecil dari lobak dan berwarna oranye. Wortel dikenal sebagai sayuran yang memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Namun tahukah Teman-Teman bahwa ternyata vitamin A dalam wortel berhubungan dengan warna oranye yang dimilikinya?
Sebelum kita membahas apa itu pigmen karotenoid dan bagaimana ia bisa berhubungan dengan vitamin A, mari kita ketahui lebih dalam mengenai vitamin A.
Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang berperan dalam menjaga sistem penglihatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, juga fungsi reproduksi manusia. Vitamin A tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga pemenuhan kebutuhannya harus dari luar, yang bisa didapat dari mengonsumsi sayuran yang mengandung vitamin A ataupun yang berbentuk suplemen makanan. Vitamin A terdapat dalam dua bentuk utama yaitu retinoid yang umumnya berasal dari produk hewani seperti hati ikan, susu, dan kuning telur. Bentuk kedua adalah karotenoid provitamin A seperti β-karoten yang ditemukan pada buah dan sayuran yang berwarna oranye seperti wortel. Nah Teman-teman, β-karoten inilah yang mengaitkan hubungan antara warna oranye dan kandungan vitamin A pada wortel.
β-karoten termasuk ke dalam salah satu jenis pigmen karotenoid. Karotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, jingga, atau merah jingga. Karotenoid berfungsi sebagai antioksidan, pelindung sel dari radikal bebas, serta prekursor vitamin A seperti β-karoten yang mendukung kesehatan mata dan kekebalan tubuh. Karotenoid diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama berdasarkan struktur kimianya, yaitu karoten dan xantofil. Karoten seperti α, β, γ-karoten dan likopen merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dan tidak mengandung oksigen. Sedangkan xantofil seperti lutein, zeaxantin, bixin, dan rhodoxanti merupakan turunan karoten yang teroksidasi. β-karoten termasuk golongan karotenoid yang banyak ditemukan pada tumbuhan selain wortel seperti tomat, jeruk, pepaya, juga anatto.
Saat kita mengonsumsi sayuran atau buah yang kaya akan karotenoid terutama β-karoten, terjadi proses penyerapan melalui beberapa tahap metabolisme, agar tubuh kita dapat memanfaatkannya secara optimal. Sayuran ataupun buah yang kita kunyah dan telan akan masuk ke saluran pencernaan yaitu lambung dan usus. Setelah dicerna di lambung, β-karoten akan diserap oleh usus kemudian dipecah menjadi dua molekul retinal. Retinal yang dihasilkan dapat direduksi menjadi retinol yang merupakan bentuk utama vitamin A melalui mekanisme enzimatik sesuai kebutuhan tubuh. Lalu, di dalam usus halus retinol tersebut akan bereaksi dengan asam lemak, kemudian diangkut melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Cadangan vitamin A tersebut disimpan di dalam hati yang nantinya akan digunakan oleh tubuh.
Selanjutnya, perlu Teman-eman ketahui bahwa karotenoid sangat sensitif terhadap panas, cahaya, dan oksidasi. Oleh karena itu, agar vitamin A dalam sayuran yang kita konsumsi tidak rusak, kita perlu memperhatikan teknik pengolahannya. Sayuran kaya vitamin A seperti wortel, bayam, dan labu kuning sebaiknya diolah dengan metode minimal panas seperti kukus atau blanching singkat selama 1-2 menit. Perebusan, penumisan, atau penggorengan dengan waktu yang lama dapat berpengaruh terhadap kandungan karotenoid dan vitamin A di dalamnya. Simpan sayuran di tempat yang sejuk, kering dan jauh dari sinar matahari untuk mencegah terjadinya penyusutan bobot dan kerusakan karotenoid. Selain itu, Teman-Teman juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat seperti minyak zaitun ataupun minyak kelapa agar tubuh dapaat menyerap vitamin A secara optimal, karena sifat vitamin A yang larut dalam lemak.
Referensi:
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. 2009. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Maulina, N. 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Cakupan Imunisasi Vitamin A. Jurnal Aceh Medika, 2(2), 224-232.
Sudibyo, A. 1990. Carotenoids and Its Use in Industries. Indonesian Journal of Industrial Research, 7(02), 12-21.
Triningsih, D. W., Prihastanti, E., & Haryanti, S. 2014. Interaksi Jenis Penutup Dengan Lama Paparan Sinar Matahari Terhadap Susut Bobot, Kandungan Karotenoid Dan Vitamin a Wortel (Daucus Carota L.). ANATOMI FISIOLOGI, 22(2), 1-11.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”






































































