Di tengah transformasi digital yang kian cepat, demokrasi yang sejak lama menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat di Indonesia menghadapi tantangan baru. Arus informasi daring, media sosial, dan teknologi komunikasi tak sekadar menggantikan cara kita berbicara dan berdiskusi, mereka juga mengubah lanskap demokrasi itu sendiri.
PEMBAHASAN
Peluang dan Tantangan Era Digital
Digitalisasi membuka ruang keterlibatan publik yang lebih luas. Misalnya, lewat petisi online, kelompok masyarakat dapat menyuarakan aspirasi dalam hitungan hari. Salah satu studi menunjukkan bahwa petisi daring “Gratis Vaksin untuk Semua Rakyat Indonesia” memperoleh ribuan dukungan dalam waktu singkat, dan kemudian mempengaruhi kebijakan publik.
Di sisi lain, era digital juga menghadirkan tantangan besar. Penyebaran hoaks, disinformasi, ujaran kebencian, dan polarisasi opini publik menjadi “virus” baru bagi demokrasi. Sebuah artikel di institusi kepolisian regional mengingatkan bahwa hoaks bisa merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Penopang Digital
Demokrasi Pancasila memuat nilai-nilai seperti musyawarah, perwakilan, persatuan, keadilan sosial, dan tanggung jawab bersama. Dalam konteks digital, nilai-nilai ini tetap relevan. Sebagai contoh, edukasi literasi digital yang mengajarkan pemikiran kritis kepada pemilih pemula menjadi penting agar tidak mudah terjebak hoaks.
Lebih jauh lagi, penelitian juga menyebut bahwa perubahan digitalisasi dalam komentar media sosial dapat mengikis etika berbasis Pancasila jika tidak diimbangi pendidikan dan kesadaran.
Strategi Memperkuat Demokrasi Pancasila di Era Digital
1. Peningkatan literasi digital
Pemerintah, sekolah, dan masyarakat harus bersama-sama membekali warga dengan kemampuan memeriksa informasi, berpikir kritis, dan memahami etika digital berdasar nilai bangsa. Sebuah penelitian menyebut bahwa penerapan budaya literasi membantu pemahaman nilai-nilai Pancasila di era digital.
2. Penguatan regulasi dan ruang digital yang sehat
Platform digital dan media sosial perlu diatur agar tidak jadi sarang hoaks dan adu domba. Misalnya rangkaian kegiatan webinar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak generasi muda untuk berperan aktif menjadi agen perubahan yang cerdas.
3. Pengembangan nilai Pancasila dalam kehidupan digital
Teknologi bukan pengganti nilai, justru ia harus dipakai untuk memperkuat nilai kebersamaan, persatuan, dan tanggung jawab. Sebuah artikel mengungkap bahwa Pancasila dapat menjadi filter dalam menyikapi era digital.
PENUTUP
Era digital memang membawa banyak kemudahan dan peluang besar bagi pengembangan demokrasi Indonesia. Namun jika tidak disikapi dengan bijak dengan fondasi nilai-nilai Pancasila kemungkinan rusaknya esensi demokrasi pun nyata. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat, pemerintah, pendidikan, warga harus bekerja bersama menjaga agar demokrasi kita tidak hanya berjalan, tetapi juga bermakna dan beradab.
Oleh: Lailatul Musdalifah
Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah “Kewarganegaraan”
Dosen Pengampu: Dr. Ujang Jamaludin, S.Pd., M.Si., M.Pd
REFERENSI
Khoirunisa, N., Lestari, V. R., Damayanti, F. A., Marhamah, A. A., Fadilah, H., & Nugraha, R. G. (2022). Penerapan Budaya Literasi Sebagai upaya Meningkatkan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 2244-2252.
Nisahati, D. R. (2021). Digitalisasi Dalam Mempengaruhi Partisipasi Politik: Studi Kasus pada Petisi Online “Gratiskan Vaksin Covid-19 Untuk Semua Rakyat Indonesia!”. Communicology: Jurnal Ilmu Komu-nikasi, 9(1), 34-46.
Wahidin, D., Utami, I. S., Amalia, A. R., Aqida, A., & Aidah, S. (2025). Opportunities and Challenges of Digital Democracy in Indonesia. Pancasila: Jurnal Keindonesiaan, 5(1), 20-34.
Kominfo RI. Ancaman Hoaks dan Disinformasi terhadap Demokrasi di Era Digital. 2025. Diakses dari: https://pid.kepri.polri.go.id/ancaman-hoaks-dan-disinformasi-terhadap-demokrasi-di-era-digital/
MMC Kotawaringin Barat. Perangi Hoaks, Jadikan Pancasila Filter di Era Digital. 2023. Diakses dari: https://mmc.kotawaringinbaratkab.go.id/berita/perangi-hoaks-jadikan-pancasila-filter-di-era-digital
Kompas.com. Serukan Demokrasi Sehat Tanpa Hoaks, Kemenkominfo Gelar Webinar. 2022. Diakses dari: https://biz.kompas.com/read/2022/02/22/220116928/serukan-demokrasi-sehat-tanpa-hoaks-kemenkominfo-gelar-webinar
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”