Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Yayasan Al Kamilah Depok pada 7 Desember 2025 lalu. Kegiatan ini diberi judul “Mengasah Kreativitas dan Empati Anak Panti Asuhan melalui Kegiatan Merangkai Kreasi dan Pembelajaran BISINDO di Era Digital”.
Kegiatan inti pertama dibuka dengan mengenalkan apa itu BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) kepada anak-anak yang telah duduk manis sejak pukul 09.00 WIB pada hari itu. Pertama-tama, anak-anak dijelaskan mengenai alasan dan manfaat dari belajar BISINDO oleh Tifani Jui Salsabila selaku Ketua Kelompok PKM.
Liputan6.com (Ade Nasihudin Al Ansori, 2024) melaporkan Nurhasanah mengalami gangguan kejiwaan setelah dirundung karena keterbatasannya. Kasus tersebut menjadi salah satu latar belakang kepedulian mahasiswa terhadap Teman Tuli di luar sana.
Mahasiswa berharap dengan belajar BISINDO bersama-sama bisa merangkai empati dan kasih sayang terhadap Teman Tuli di luar sana. Selain itu untuk memantik semangat anak-anak agar belajar Bahasa Isyarat dan menghapus bentuk perundungan terhadap Teman Tuli.
Setelah pemaparan sedikit materi tentang Bahasa Isyarat, anak-anak diajarkan huruf Abjad dan cara memperkenalkan diri. Suasana semakin menyenangkan ketika seorang anak perempuan bernama Lala hadir.

Lala adalah seorang anak Penyandang Tuli dari salah seorang pengurus Yayasan. Meskipun begitu, anak-anak belum diajarkan mengenai Bahasa Isyarat, tapi karena hadirnya Lala, beberapa dari mereka jadi mengetahui sedikit tentang Bahasa Isyarat.
Setelah usai belajar abjad dan cara berkenalan, tiga orang anak yang terpilih maju kemudian memperkenalkan diri dengan BISINDO dengan sangat lancar.
Kegiatan selanjutnya adalah merangkai bunga dari kawat bulu yang dibimbing oleh Muthi’ah Nailah Rahmah dan Rifa Andriani. Anak-anak diberikan masing-masing 5 tangkai kawat bulu untuk dikreasikan menjadi Bunga Lili atau Bunga Tulip.
Antusiasme anak-anak sudah terlihat sedari awal sejak Muthi’ah menunjukkan beberapa kreasi dari kawat bulu yang telah mereka bertiga buat, seperti figura kue ulang tahun, gantungan kunci berbentuk hewan, vas bunga, dan lain-lain. Muthi’ah juga berbagi sedikit cerita bahwa melalui kreasi bunga dari kawat bulu tersebut, ia bisa menghasilkan uang.
Kegiatan merangkai bunga tersebut dilaksanakan kurang lebih selama satu jam. Setelah merangkai antara Bunga Lili atau Bunga Tulip, anak-anak bisa berkreasi sesuka hati dengan menambahkan hiasan lain dari kawat bulu atau manik-manik.
Meskipun sempat ada yang ingin menyerah karena merasa kesulitan, tapi pada akhirnya semua bisa menyelesaikan dengan baik dan kreatif. Setelah usai merangkai bunga masing-masing, beberapa anak yang terpilih maju dan menjelaskan tentang bunga yang mereka kreasikan dan apa maknanya. Terakhir, semua bunga yang telah anak-anak rangkai dikumpulkan dalam sebuah vas bunga untuk menyimpan memori indah mereka pada hari ini.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































