Bantul (MTsN 6 Bantul) – Plh. Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Kepala TU, dan Ketua Komite MTsN 6 Bantul menghadiri acara sosialisasi penggunaan dana komite yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag DIY, Rabu (28/5/2025) di Aula BSI pusat Yogyakarta. Rina Harwati, Nur Latif, dan Taryana utusan MTs Negeri 6 Bantul mendengarkan paparan langsung dari narasumber Auditor Ahli Pertama pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Taufiqurahman.
Abd. Su’ud, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini pendidikan di bawah naungan Kemenag DIY sudah mengalami peningkatan kualitas. Animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah sangat besar. “Hampir semua orang tua memilih menyekolahkan anak-anaknya di madrasah, sehingga pendidikan harus berkualitas. Pendidikan yang berkualitas dapat teraih dengan tata kelola yang baik. Semua yang dilakukan harus mengacu pada budaya mutu, baik itu mutu guru, mutu pegawai, dan sarana prasarana yang sesuai dan mendukung. Dengan terbentuknya budaya mutu akan menciptakan madrasah yang nyaman dan berkualitas hingga memiliki daya saing,” ujar Su’ud. “Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari komite madrasah agar semuanya dapat dicapai,” imbuhnya.
Di sisi lain Taufiqurahman menyampaikan bahwa komite bukan pekerjaan, tetapi perjuangan sehingga dibutuhkan pengorbanan seorang komite untuk mendukung seluruh keperluan madrasah yang tidak tertanggung dari dana DIPA dan BOP. Taufiqurahman menyampaikan materi tata kelola komite madrasah menuju madrasah maju bermutu mendunia. Hal yang dibahas meliputi permasalahan dan strategi dalam mengatasi masalah terkait penggalangan dan penggunaan dana komite. “Komite Madrasah harus tumbuh sebagai lembaga yang professional, transparan dan akuntabel. Dengan harapan dapat mengatasi problem-problem Komite Madrasah yang selama ini terjadi seperti pemahaman regulasi yang kurang efektif, penggalian dan pemanfaatan dana yang kurang transparan dan akuntabel, keterlibatan orang tua, masyarakat, dan lingkungan yang kurang optimal, sehingga muncul berbagai problem termasuk ketidakpercayaan masyarakat,” tandasnya (rin)