Bengkulu — Di balik tembok tinggi dan jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu, cahaya Natal kembali menyala. Jumat, 19 Desember 2025, Aula Kunjungan Lapas Bengkulu berubah menjadi ruang penuh harapan saat ibadah dan perayaan Natal Tahun 2025 digelar dengan khidmat dan sarat makna.
Suasana haru terasa sejak acara dibuka. Lantunan pujian dan nyanyian rohani menggema, menyatukan petugas, tamu undangan, keluarga warga binaan, serta warga binaan pemasyarakatan dalam satu harmoni iman. Kehadiran keluarga menjadi momen emosional tersendiri—tatapan rindu dan senyum penuh harap menjadi penguat batin bagi warga binaan yang merayakan Natal jauh dari rumah.
Rangkaian ibadah berlanjut dengan pembacaan nats liturgi dan ayat-ayat Alkitab, mengajak jemaat merenungkan kasih Tuhan yang hadir tanpa syarat. Puncak simbolis perayaan ditandai dengan penyalaan lilin, sebagai tanda terang yang menyinari kedamaian seluruh umat manusia, termasuk mereka yang tengah menjalani masa pembinaan.
Khotbah disampaikan oleh PDT. Panca Andronixoes, RR, mengangkat tema “Kelahiran Yesus yang Membawa Perubahan” (Yohanes 10:10), dengan subtema “Melalui Semangat Natal, Mari Kita Tingkatkan Nilai-Nilai Kepribadian yang Berkualitas.” Pesan firman Tuhan tersebut menggugah warga binaan untuk melihat masa lalu sebagai pembelajaran, dan masa depan sebagai kesempatan baru untuk hidup lebih bermakna, terlebih dengan dukungan keluarga yang setia menanti.
Doa syafaat pun dipanjatkan secara khusus bagi warga binaan dan keluarganya—doa yang sarat empati, memohon penguatan, kesehatan, serta perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Sejenak, suasana sunyi dipenuhi isak haru, pelukan hangat, dan kepala-kepala yang tertunduk penuh perenungan.
Ketua Panitia, Supian Natalis, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan Natal ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata kehadiran negara, gereja, dan keluarga dalam merawat sisi kemanusiaan warga binaan. Natal menjadi momentum memperkuat iman, memperbaiki karakter, serta menumbuhkan kembali harapan akan kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana dijalani.
Kehangatan semakin terasa saat pembagian bingkisan Natal dari Lapas dan jemaat gereja kepada warga binaan. Senyum tulus pun merekah—hadiah sederhana yang bermakna besar, menjadi simbol kasih, kepedulian, dan penerimaan, baik dari institusi maupun keluarga.
Perayaan Natal ini turut dihadiri sejumlah tamu undangan, di antaranya Oliver Sitanggang dari Kanwil Kemenkum Bengkulu, Mona Purba dari LPP Bengkulu, Munthe dari LPKA Bengkulu, dr. Natashav dari Kanwil Ditjenpas Bengkulu, dr. Lisda Siregar dari UPTD Puskesmas Bentiring, Pengareapen dari Kemenag Kota, perwakilan GBI Mercure, jajaran petugas Lapas, keluarga warga binaan, serta warga binaan pemasyarakatan.
Di akhir acara, lilin-lilin Natal masih menyala, seolah berbisik pelan: bahwa harapan selalu menemukan jalannya. Bahkan dari balik jeruji, Natal tetap hadir—membawa terang, damai, dan keyakinan bahwa perubahan selalu mungkin terjadi.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”









































































