Pelabuhan kontingensi milik PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) sebagai bagian dari ekosistem Danantara BUMN Karya telah membuktikan keandalan infrastrukturnya dalam menangani lonjakan arus penyeberangan Nataru 2025-2026. Catatan operasional hingga 29 Desember 2025 menunjukkan, fasilitas yang berlokasi 3 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni ini telah melayani total 17.648 penumpang dan kendaraan dalam 67 trip perjalanan.
Perincian muatan mencakup 9.996 penumpang, 5.251 unit sepeda motor, dan 2.401 unit kendaraan besar, melibatkan lima armada kapal: KMP Rishel, Royce I, Wira Artha, Trimas Fhadila, dan ALS Elvina. Data ini membuktikan peran strategis Pelabuhan WIKA Beton sebagai katup pengaman di jalur penyeberangan Ciwandan-Merak yang merupakan jalur utama konektivitas Jawa-Sumatera.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, penyeberangan Merak-Bakauheni meningkat 24,11 persen selama periode Nataru dibanding tahun sebelumnya. Di tengah tekanan volume ini, kehadiran Pelabuhan WIKA Beton memberikan kontribusi signifikan untuk meredakan beban Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pelabuhan penyeberangan tersibuk di Indonesia.
Puncak Volume pada Hari Natal
Analisis data operasional menunjukkan, puncak arus tertinggi terjadi tepat pada 25 Desember 2025. Pada hari Natal tersebut, KMP Royce I mencapai rekor muatan tertinggi dengan mengangkut 388 penumpang, 213 sepeda motor, dan 36 kendaraan besar dalam satu trip, melampaui 600 muatan.
Performa serupa ditunjukkan kapal lain di hari yang sama. KMP Trimas Fhadila membawa 345 penumpang, 226 sepeda motor, dan 37 kendaraan besar (total 608 muatan), sementara KMP Wira Artha mengangkut 251 penumpang, 144 sepeda motor, dan 35 kendaraan besar (430 muatan). Akumulasi trip pada tanggal 25 Desember mencatat pergerakan 1.630 penumpang dan 3.500-an unit kendaraan hanya dalam satu hari.
Volume ini jauh melampaui rata-rata operasional harian yang berkisar 150-280 penumpang per trip. Pola lonjakan ini sejalan dengan prediksi Kementerian Perhubungan yang menempatkan 24 Desember sebagai puncak arus mudik Nataru dengan pergerakan 17,18 juta orang nasional, dan 25 Desember sebagai hari puncak lokal di berbagai lintasan regional.
Transformasi Aset: Dari Fasilitas Industri ke Solusi Mobilitas
Keunikan Pelabuhan WIKA Beton terletak pada fungsinya yang adaptif. Secara normal, fasilitas ini beroperasi sebagai pelabuhan industri untuk mendukung kegiatan produksi dan distribusi beton pracetak—bisnis inti WIKA Beton yang menguasai lebih dari 40 persen pangsa pasar Indonesia.
Namun sejak musim angkutan Nataru 2024-2025, pelabuhan ini ditransformasi menjadi pelabuhan kontingensi dengan landasan hukum yang jelas. Pada Nataru 2025-2026, pengoperasiannya berlandaskan Keputusan Bersama Tiga Menteri Nomor AJ.201/8/15/DJPD/2025, berlangsung 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Spesialisasi layanan fokus pada tiga golongan kendaraan: Golongan II (sepeda motor kecil dan gerobak dorong), Golongan III (sepeda motor besar dan kendaraan roda tiga), serta Golongan VIB (kendaraan barang, truk, tangki, dan kereta penarik tanpa gandengan). Pemilihan segmen ini strategis karena memungkinkan pemisahan arus kendaraan berat dari antrean penumpang pribadi yang mengisi Pelabuhan Bakauheni.
“Pemisahan ini penting. Kendaraan menuju WIKA Beton tidak bercampur dengan antrean kendaraan menuju Bakauheni, sehingga waktu tunggu berkurang signifikan,” jelas catatan resmi operasional pelabuhan.
Integrasi Teknologi dan Infrastruktur Darat
Secara teknis, Pelabuhan WIKA Beton telah terintegrasi dengan sistem Port Operation Control Center (POCC) yang berfungsi sebagai pusat kendali terpadu. POCC dilengkapi pemantauan CCTV real-time, integrasi data cuaca dari BMKG secara real-time, serta dashboard performa jadwal kapal untuk pengaturan antrian berbasis data.
Dengan infrastruktur ini, pelabuhan mampu melayani hingga 11 kali sandar kapal per hari, memungkinkan frekuensi keberangkatan yang tinggi sesuai permintaan muatan. Sistem digital memastikan tidak ada waktu tunggu yang sia-sia dan setiap slot kapal dimaksimalkan.
Pemisahan akses darat ini menjadi fitur unggulan. Kendaraan menuju Pelabuhan WIKA Beton tidak perlu melewati area antrian panjang di Bakauheni, melainkan menggunakan rute terpisah dengan jarak hanya 3 kilometer. Efisiensi ini membuat waktu akses rata-rata lebih cepat dibanding memasuki antrian panjang di Bakauheni.
Lintasan Merak-Bakauheni merupakan penghubung terpenting antara dua pulau besar dengan dampak ekonomi yang luas. Wilayah Banten dan Lampung memegang peranan strategis sebagai gateway konektivitas Jawa-Sumatera, melayani bukan hanya arus penumpang tetapi juga logistik komoditas dan hasil industri.
Sektor penyeberangan memiliki fungsi ganda: mobilitas sosial (pemudik, wisatawan) dan mobilitas ekonomi (distribusi barang, logistik). Efisiensi pelabuhan penyeberangan berdampak langsung pada daya saing produk-produk dari Sumatera saat diangkut ke pasar Jawa, dan sebaliknya.
Di Lampung Selatan secara spesifik, sektor industri pengolahan merupakan penyumbang PDRB terbesar kedua setelah pertanian. Keberadaan Pelabuhan WIKA Beton memperkuat posisi wilayah sebagai sentra industri manufaktur yang terintegrasi dengan logistik. Infrastruktur transportasi yang efisien menjadi faktor kunci daya saing industri lokal.
Penutup: Pelabuhan yang Terus Beroperasi
Hingga penulisan berita ini, Pelabuhan WIKA Beton tetap beroperasi hingga jadwal ditutup, yakni 4 Januari 2026. Kondisi arus penyeberangan di seluruh lintasan Merak-Bakauheni dilaporkan aman, lancar, dan terkendali, meski volume masih tinggi menjelang puncak arus balik Tahun Baru.
Kesuksesan operasional Pelabuhan WIKA Beton dalam musim Nataru ini menunjukkan bahwa solusi infrastruktur inovatif dapat berasal dari optimalisasi aset. Pemanfaatan pelabuhan industri BUMN sebagai fasilitas publik pada saat dibutuhkan masyarakat mencerminkan nilai tambah pengelolaan aset yang berorientasi pada dampak sosial dan ekonomi maksimal.
Data operasional 17.648 penumpang dan kendaraan dalam 10 hari pertama membuktikan bahwa investasi infrastruktur darat dan teknologi digital pada Pelabuhan WIKA Beton bukan sekadar proyek sekunder, melainkan bagian integral dari strategi nasional menjaga kelancaran konektivitas Jawa-Sumatera di saat-saat kritis seperti Nataru.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































