Di zaman digital saat ini, perangkat seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer portable telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk untuk anak-anak di sekolah dasar. Keberadaan perangkat ini menyediakan akses ke berbagai sumber belajar daring, memudahkan komunikasi, dan menawarkan media pembelajaran interaktif. Namun, pemakaian perangkat juga membawa risiko, terutama berkaitan dengan kemampuan anak untuk berkonsentrasi saat belajar.
Banyak pengajar melaporkan bahwa anak-anak yang sering membawa perangkat atau memiliki akses yang tinggi terhadap perangkat di rumah cenderung kehilangan fokus dalam pembelajaran langsung, mudah terganggu, dan cepat merasa jenuh. Di sisi lain, penelitian terbaru menyatakan bahwa penggunaan perangkat di malam hari atau penggunaan yang berlebihan memiliki hubungan dengan gangguan perhatian dan penurunan hasil belajar. Fenomena ini menjadi penting untuk diteliti agar penggunaan perangkat di sekolah dasar bisa dioptimalkan.
1. Manfaat Gadget untuk Fokus dan Proses Pembelajaran
Akses Terhadap Informasi dan Media Interaktif
Gadget memungkinkan para siswa untuk mendapatkan materi pembelajaran dalam beragam bentuk seperti video, animasi, dan e-book, yang dapat membantu menjelaskan berbagai konsep. Media interaktif biasanya lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fokus mereka saat belajar.
Pembelajaran Mandiri dan Fleksibel
Dengan menggunakan gadget, siswa dapat belajar di luar jam sekolah, mengulang materi, dan memilih sumber belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Hal ini memberikan kontrol yang lebih besar bagi siswa dalam proses pembelajaran dan kadang-kadang meningkatkan fokus mereka saat mereka merasa siap untuk belajar.
Keterlibatan Melalui Aplikasi Edukatif
Permainan edukatif, kuis digital, dan aplikasi pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif, bukan hanya sekadar mendengarkan. Keterlibatan yang aktif cenderung lebih memperkuat konsentrasi dibandingkan dengan cara belajar yang pasif.
2. Risiko dan Kerusakan pada Konsentrasi
Gangguan Berlebih
Gadget sering kali membawa notifikasi, media sosial, permainan, dan video hiburan. Semua ini menjadi sumber gangguan yang sangat kuat, mengalihkan perhatian siswa dari pelajaran. Banyak penelitian di dalam negeri menunjukkan bahwa semakin sering penggunaan gadget, semakin buruk dampaknya terhadap prestasi atau minat belajar ketika penggunaannya lebih dari batas yang wajar.
Stimulasi Kognitif yang Berlebihan
Paparan visual dan suara yang cepat serta beragam membuat otak terbiasa pada stimulasi yang kilat. Dalam pelajaran yang membutuhkan perhatian yang lama, siswa sering kehilangan konsentrasi dan merasa bosan.
Gangguan Tidur dan Dampak Fisik
Penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu produksi melatonin dan memengaruhi kualitas tidur, yang berdampak pada kesiapan mental serta konsentrasi keesokan harinya. Penelitian internasional menunjukkan bahwa anak yang menggunakan smartphone di malam hari lebih sering mengalami masalah perhatian.
Penurunan Prestasi Akademis
Dengan konsentrasi yang terganggu, pemahaman terhadap materi menjadi kurang efektif, tugas terbengkalai, dan minat belajar menurun. Beberapa studi di Indonesia menemukan bahwa penggunaan gadget yang tinggi tanpa kontrol berkaitan dengan penurunan prestasi belajar.
Ketergantungan dan Kebiasaan Buruk
Penggunaan gadget tanpa batas dapat menyebabkan kebiasaan yang sulit diubah, seperti terus-menerus memeriksa gadget dan merasa kesulitan untuk melepaskannya.
3. Elemen yang Mempengaruhi Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Fokus
Lama Penggunaan: Semakin lama seseorang menggunakan gadget (terutama di luar waktu sekolah) semakin besar dampak negatif yang ditimbulkan.
Jenis Konten yang Dimanfaatkan: Konten edukatif dan hiburan yang tanpa henti memiliki dampak yang sangat berbeda.
Pengawasan dari Guru/Orang Tua: Jika ada pengawasan dan aturan terkait penggunaan gadget, dampaknya biasanya lebih kecil.
Waktu Penggunaan: Penggunaan gadget dekat dengan waktu tidur atau saat menggantikan waktu belajar yang penting bisa sangat mengganggu.
Kebiasaan Belajar Umum: Apakah siswa telah terbiasa belajar dengan fokus, atau lebih cenderung melakukan banyak tugas sekaligus.
4. Solusi dan Saran
Sekolah perlu menetapkan pedoman yang jelas mengenai penggunaan gadget (misalnya, tidak diperbolehkan saat pelajaran kecuali untuk aktivitas tertentu).
Orang tua harus dilatih oleh sekolah untuk mendampingi penggunaan gadget di rumah, mengatur waktu, dan mengawasi jenis konten yang diakses.
Guru bisa menggunakan gadget sebagai alat pendidikan yang terstruktur (misalnya, kuis digital, video pembelajaran) untuk membantu siswa tetap fokus.
Literasi digital dan kesadaran tentang dampak gadget perlu diajarkan sejak awal.
Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan untuk mengukur secara empiris hubungan langsung antara waktu penggunaan gadget dan tingkat konsentrasi melalui tes psikologis atau observasi di kelas.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”