Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) menunjukkan tren peningkatan signifikan di kalangan remaja Indonesia. Data terbaru dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa hingga awal 2025, tercatat lebih dari 3,2 juta jiwa penduduk Indonesia menjadi penyalahguna narkoba, dengan 43% di antaranya berusia antara 15–24 tahun.
BNN bersama Kemenkes RI kini menggencarkan kampanye edukasi dan rehabilitasi berbasis sekolah komunitas, pelatihan peer-educator, penguatan regulasi, dan penyediaan layanan konseling. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga menekankan pentingnya penyebarluasan nilai-nilai revolusi mental sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Orang tua juga perlu lebih terbuka dan terlibat dalam kehidupan anak. Sekolah harus jadi ruang aman, bukan hanya tempat belajar. Masyarakat pun wajib peduli—bukan sekadar menghakimi, tapi ikut menjaga. Karena melindungi remaja dari NAPZA adalah tanggung jawab bersama, bukan tugas satu pihak saja.
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)
Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis maupun semi-sintetis, yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Heroin, Ganja, Kokain.
Psikotropika
Zat atau obat yang memengaruhi susunan saraf pusat, mengubah aktivitas mental dan perilaku, serta dapat menyebabkan ketergantungan.
Contoh: Ekstasi, LSD, Valium, Diazepam.
Zat Adiktif Lainnya
Zat non-narkotika dan non-psikotropika yang dapat menyebabkan ketergantungan dan berdampak buruk bagi kesehatan.
Contoh: Alkohol, nikotin (rokok), inhalansia (lem, thinner).
Dampak yang Merusak
Penyalahgunaan NAPZA terbukti menimbulkan efek jangka panjang seperti gangguan mental, kerusakan otak, bahkan kematian. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa setiap tahun, lebih dari 15.000 kematian di Indonesia terkait langsung dengan penggunaan narkoba.
Disusun Oleh : Kelas B Kelompok 12
Mahasiswa Semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya