Palembang, 12 Juni 2025 — Komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dalam mendukung keadilan energi kembali ditegaskan melalui kemitraan strategis bersama Yayasan Islam Al-Ittifaqiah Indralaya dan PT. Bumi Energi Ittifaqiah. Hal tersebut terungkap saat Executive General Manager (EGM) Erwin Dwiyanto menerima kunjungan audiensi dari kedua lembaga tersebut di kantor Pertamina Patra Niaga, Plaju, Palembang, Rabu (11/6).
Pertemuan ini menjadi forum koordinasi lanjutan untuk memperkuat program Pertashop Pesantren, sebuah inisiatif kolaboratif yang telah dimulai sejak 2021 dan bertujuan memperluas akses BBM satu harga hingga ke wilayah pedesaan, sekaligus memberdayakan lembaga pendidikan Islam sebagai pusat ekonomi mandiri.
“Pertashop merupakan manifestasi keadilan energi, menghadirkan akses BBM satu harga hingga pelosok desa. Semangat inilah yang membuat kami di Al-Ittifaqiah berkomitmen aktif mendukung program ini,” ujar Direktur Utama PT. Bumi Energi Ittifaqiah, Nuhdi Febriansyah, dalam pemaparannya.
Erwin Dwiyanto, didampingi Sales Area Manager (SAM) Jimmy Wijaya dan Sales Branch Manager (SBM) Arif, menyampaikan dukungan konkret terhadap pengembangan Pertashop Pesantren yang saat ini telah memiliki sembilan titik lokasi.
“Kami menargetkan seluruh unit Pertashop ini dapat beroperasi optimal dalam waktu satu bulan ke depan, baik dari sisi pengisian maupun distribusi BBM-nya,” jelas Erwin.
Selain menyasar aspek logistik, dukungan Pertamina juga meliputi penguatan kapasitas mitra operasional dari kalangan pesantren agar lebih siap mengelola distribusi energi secara profesional dan berkelanjutan.
Apresiasi pun datang dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, KH. Mudrik Qori yang secara terpisah menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi EGM Pertamina Patra Niaga yang telah mendorong percepatan operasional Pertashop Ittifaqiah. Semoga komitmen ini membawa manfaat luas, baik bagi pesantren maupun masyarakat sekitar,” tuturnya.
Program Pertashop Pesantren tidak hanya memperluas akses energi, tetapi juga menjadi role model pemberdayaan ekonomi umat berbasis lembaga pendidikan Islam. Sinergi ini memperlihatkan bagaimana sektor energi dan institusi keagamaan bisa berjalan beriringan demi mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkeadilan.