Data mengejutkan dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga Senin (6/10/2025) memperlihatkan realitas memprihatinkan: ibu hamil dan nifas mengalami depresi hingga delapan kali lipat lebih tinggi dibanding dewasa dan lansia pada umumnya. Angka 8,5 persen untuk ibu hamil jauh melampaui rata-rata nasional sebesar 0,8 persen.
Temuan ini disampaikan Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, dalam konferensi pers peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025. “Menjadi ibu itu tidak mudah, apalagi saat mereka mau bersalin, ini menjadi stressor sendiri,” tegasnya, menekankan perlunya perhatian khusus pada kesehatan psikis ibu hamil dan nifas.
DKI Jakarta: Episentrum Krisis Mental
Jika dilihat per wilayah, DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan masalah mental terbanyak di Indonesia, mencapai 3,1 persen. Untuk gangguan kecemasan, angkanya mencapai 2,6 persen. Data ini menjadi alarm bagi ibukota yang dikenal sebagai pusat ekonomi dan aktivitas nasional.
“Angka ini saya kira perlu kita analisis terus per daerah dan dari angka-angka itu nanti kita bisa melakukan kegiatan dan mengamati,” sambung Imran, menegaskan pentingnya pendekatan berbasis data untuk mengatasi krisis mental health ini.
Respons Konkret: Webinar WIKA Beton x Riliv
Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, muncul inisiatif inspiratif dari WIKA Beton yang menyelenggarakan webinar “Stay Calm in the Chaos: Cara Tetap Kuat Hadapi Ketidakpastian” berkolaborasi dengan platform kesehatan mental Riliv pada 9 Oktober 2025.
Timing webinar ini sangat tepat, mengingat data CKG baru saja dirilis tiga hari sebelumnya. Program yang merupakan bagian dari “Satu Langkah Peduli, Kesehatan Mental untuk Semua” ini melibatkan 1.000 peserta dan menjadi manifestasi nyata kepedulian perusahaan terhadap krisis kesehatan mental bangsa.
Putri Dewinta, M.Psi., Psikolog dari Riliv, yang menjadi pembicara utama, menjelaskan fenomena neurologis mengapa otak manusia kesulitan menghadapi ketidakpastian. “Otak manusia secara biologis memang menyukai kepastian dan prediktabilitas. Ketika berhadapan dengan ketidakpastian, sistem alarm otak (amygdala) langsung menyala,” jelasnya dalam presentasi.
Lima Strategi Menghadapi Ketidakpastian
Dalam webinar tersebut, Putri membagikan lima strategi praktis yang dapat diterapkan sehari-hari:
1. Kesadaran Emosional dengan Teknik 2 Menit
Pause (berhenti sejenak)
Name (sebut emosinya)
Reframe (tanya: “Apa yang membuat saya bisa merasa lebih baik?”)
2. Respon vs Reaksi
Gunakan teknik pernapasan 4-7-8: tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, hembuskan 8 detik untuk mengubah reaksi impulsif menjadi respons yang terukur.
3. Membangun Safe Zone
Ciptakan zona aman melalui rutinitas sederhana: berjalan mencari udara segar sebelum masuk kantor, minum kopi pagi tanpa gadget, atau menyusun to-do list harian.
4. Self-Care Realistis
Tidak perlu “healing” mewah. Cukup istirahat 5 menit dari layar, membatasi berita negatif berlebihan, atau journaling rasa syukur.
5. Support System
Identifikasi ‘safe person’—orang yang bisa diajak bicara. Bangun kontak rutin, tidak perlu curhat berat, bisa sekadar ngopi bareng atau check-in mingguan.
Climate Change dan Digital Crisis
Imran Pambudi juga menyoroti faktor eksternal yang memperparah kondisi mental masyarakat. “Dunia tengah menghadapi krisis alam atau climate change yang tidak bisa diprediksi,” katanya, mencontohkan cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan.
“Dua minggu lalu di Menteng ada hujan es, di BSD angin besar, di Arab tiba-tiba ada salju. Climate change tidak bisa diprediksi, jadi bagaimana kita menumbuhkan ketahanan mental di tengah krisis alam dan digital ini?”
Value Creation dalam Program TJSL
Program WIKA Beton ini bukan sekadar memenuhi kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), tetapi mencerminkan konsep value creation yang sesungguhnya. Sebagai bagian dari ekosistem Danantara (Daya Anagata Nusantara), inisiatif ini menunjukkan evolusi pemikiran korporasi Indonesia.
Program ini meliputi:
Well-being screening komprehensif
Layanan premium self-care melalui aplikasi Riliv
Seri webinar edukatif dengan psikolog profesional
Akses 24/7 ke layanan konseling digital
Menuju Indonesia yang Lebih Tangguh Mental
Program dengan tagline #SehatMentalKuatKerja ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 tentang “Good Health and Well-Being” serta Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya penguatan sumber daya manusia.
Langkah ke Depan
Data CKG yang mengkhawatirkan—terutama untuk ibu hamil—memerlukan respons konkret dari berbagai pihak. Program WIKA Beton x Riliv menunjukkan bahwa solusi bisa datang dari kolaborasi kreatif antara perusahaan, teknologi, dan ahli kesehatan mental.
Ketika 173.394 orang menunjukkan gejala depresi dan 152.494 orang mengalami kecemasan dari total 18,7 juta peserta CKG, program seperti ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.
Di tengah ketidakpastian yang terus menghadang—dari perubahan iklim hingga revolusi digital—kemampuan untuk “stay calm in the chaos” menjadi skill vital abad ini. Dan WIKA Beton, melalui program inovatifnya, telah membuka jalan bagi banyak pihak untuk memulai perjalanan menuju Indonesia yang lebih tangguh mental.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”