Bantul – Tim peneliti dengan ketua: Puji Harsanto (UMY), dan dengan anggota Jazaul Ikhsan (UMY), Shakti Rahadiansyah (BBWS Serayu Opak), dan Karisma Trinanda Putra (UMY) melakukan kajian terhadap bencana keruntuhan groundsill Srandakan yang terjadi pada awal tahun 2025 di Sungai Progo. Penelitian ini didanai hibah DPPM 2025 dengan judul “Studi Bencana Keruntuhan Groundsill dan Pengembangan Alat Ukur Kedalaman Air untuk Identifikasi Gerusan Lokal” dan berdasarkan Nomor Kontrak 0498.07/LL5-INT/AL.04/2025 serta 38/KP-DRP-RISET/VI/2025. Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak perubahan iklim, dalam hal ini hujan yang berimplikasi pada kejadian debit sungai, dan dampak gerusan lokal atau gerusan dasar yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan sungai.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, tim melakukan survei topografi menggunakan drone untuk memetakan kondisi pasca-keruntuhan groundsill. Hasil pemotretan udara menghasilkan foto ortho mosaic resolusi tinggi, yang memberikan gambaran lengkap perubahan morfologi sungai, pelebaran alur, serta pola gerusan yang mengarah pada keruntuhan struktur.

Pada citra ortho yang direkam, tampak jelas lokasi kerusakan groundsill Srandakan, dengan material runtuhan menyebar ke hilir serta terbentuknya cekungan gerusan (scour) yang signifikan. Data ini menjadi dasar penting untuk analisis teknis maupun perencanaan rehabilitasi.
Selain pemetaan udara, tim peneliti juga melakukan survei kecepatan aliran, dan debit aliran sesaat pengukuran kedalaman sungai, untuk kalibrasi model hidraulika dengan HECRAS 2D 6.6.
Studi ini bukan hanya mempelajari kondisi iklim apakah menjadi penyebab keruntuhan, tetapi juga mengembangkan prototipe alat ukur kedalaman air berbasis Internet of Thing (IoT) untuk memantau gerusan lokal secara real time dalam skala laboratorium, dengan harapan pada tahun berikutnya dapat diimplementasikan dilapangan.
Penelitian ini ditargetkan menghasilkan rekomendasi teknis bagi instansi terkait, serta memberikan dasar ilmiah untuk perbaikan dan peningkatan keamanan bangunan pengendali sungai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































