Semarang (25/06) — Kejar Mimpi Semarang melangsungkan Rapat Tengah Periode (RTP) sekaligus malam keakraban sebagai agenda internal yang bertujuan untuk mengevaluasi perjalanan organisasi di pertengahan masa kepengurusan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam di Villa Joglo Ngunut, Bandungan, Kabupaten Semarang, dan melibatkan seluruh anggota dari berbagai divisi. Tak hanya menjadi ruang refleksi, RTP juga dirancang sebagai ajang memperkuat kerja sama tim dan menyelaraskan visi untuk menyongsong paruh kedua periode. Seluruh rangkaian disusun padat namun tetap menekankan suasana kekeluargaan dan kebersamaan aktif antar anggota.
Kegiatan dibuka dengan penyambutan peserta yang langsung diarahkan menuju sesi pembukaan. Muhammad Farrel dan Nayla Shafavirly sebagai MC memantik semangat peserta lewat sambutan hangat. Dalam pengantarnya, mereka menekankan bahwa RTP bukan sekadar rapat, melainkan momentum untuk menyadari perjalanan yang telah dilalui bersama. Selanjutnya, Ega Ratu selaku Leader Kejar Mimpi Semarang menyampaikan pesan penuh semangat tentang pentingnya RTP sebagai ruang untuk tumbuh secara kolektif, bukan sekadar evaluasi teknis. “Hari ini adalah kesempatan kita untuk saling memahami dan memperkuat fondasi tim. Mari hadir sepenuhnya,” ajaknya.
Agenda utama kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi evaluasi dari lima divisi inti, yaitu Pengurus Harian (PH), Human Resource Development (HRD), Public Relations (PR), Media and Design (MD), dan Program Officer (PO). Masing-masing divisi menyampaikan capaian yang telah diraih, tantangan yang dihadapi, serta strategi dan rencana untuk periode ke depan. Presentasi ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian laporan, tetapi juga menjadi forum untuk saling memahami dan memperkuat koordinasi lintas divisi.
Menjelang malam, suasana kegiatan berubah menjadi lebih hangat, yaitu diawali dengan sesi Ho’oponopono yang dipandu oleh Muhammad Revaldo. Metode reflektif ini membawa peserta menyelami emosi pribadi, berdamai dengan diri sendiri, serta membangun kedekatan yang lebih sehat dan saling memahami. Suasana hening dan menyentuh menjadikan sesi ini sebagai momen paling emosional sepanjang kegiatan. Malam dilanjutkan dengan kebersamaan santai berupa kegiatan bakar-bakar. Gelak tawa dan percakapan ringan mengisi udara dingin Bandungan, menjadi momen sederhana yang menghangatkan. Aktivitas ini menjadi penegas bahwa keakraban dalam komunitas lahir dari interaksi yang tulus dan menyenangkan.
Di hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tukar kado sebagai bentuk saling menghargai dan memberi. Acara ditutup dengan penyampaian kesan dari beberapa peserta, termasuk Abdul Rozak dari Divisi Public Relations. “Terima kasih untuk seluruh panitia RTP yang sudah menyiapkan segalanya dengan luar biasa. Semoga kebersamaan ini jadi energi baru untuk langkah ke depan,” tuturnya.
RTP resmi ditutup dengan dokumentasi bersama dan persiapan pulang. Namun lebih dari sekadar rapat atau evaluasi, RTP dan malam keakraban meninggalkan kesan mendalam bahwa kebersamaan, proses, dan hubungan antar manusia adalah fondasi utama untuk terus mengejar mimpi secara bersama-sama.