Rabu, 05 February 2025, PP. Darut Tholibin Al-Qodiri 02, Krebet, Gumuk Mas, Jember ramai dipenuhi oleh masyarakat yang akan berangkat ziarah wali lima plus madura.
Sebelum pemberangkatan, rombongan peziarah bersama masyarakat sekitar yang menyaksikan, turut khidmat berdoa untuk keselamatan dan kelancaran selama ziarah.
Kegiatan ziarah makam para wali telah menjadi tradisi keberagamaan yang secara rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun di bulan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan program ini tidak hanya diikuti oleh kalangan internal pesantren, akan tetapi para peziarah juga berasal dari kalangan eksternal atau masyarakat umum.
Ust. Amirudin S. Pd, ketua Pondok komplek putra, mengungkapkan sebagai berikut.
“Ziaroh ke makam para wali adalah progam rutin pondok yang dilaksanakan 1 tahun 2 kali, bulan maulid & bulan sya’ban, adapun biaya registrasi ziaroh wali 5 plus madura saat ini sejumlah Rp. 375.000/peserta. Untuk jumlah peserta sebanyak 190 peserta atau 3 bus yang di ikuti oleh: majelis pengasuh, santri putra, wali santri, jamaah manaqib dan umum”.Ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan bahwa selain ziarah ke makam para wali sebagai refleksi spiritual, rombongan juga mengunjungi beberapa titik lokasi yang mengandung nilai sejarah perjuangan para wali dalam penyebaran Islam.
“Rute ziaroh : 1. Ny. Hj. Mar’atul Mukarromah (PP. Darut Tholibin Al-Qodiri 02) 2. Kh. Abd. Hamid (Pasuruan) 3. Sunan Drajat 4. Sunan Bonang 5. Syaikh Ibrohim Asmoroqondi 6. Maulana Ishaq Paciran 7. Sunan Giri 8. Sunan Maulana Malik Ibrahim 9. Syaikhona Kholil Bangkalan 10. Asta Batu Ampar 11. Keraton Sumenep atau Asti Tinggi 12. Sayyid Yusuf Talango 13. Masjid Agung Sumenep”. Ungkapnya.
Selain menjadi wadah pendidikan spiritual personal, ziarah wali yang dilakukan berjamaah dapat membangun iman sosial dalam bentuk jalinan rasa persaudaraan yang berorientasi pada kepentingan duniawi dan ukhrawi.
“Kegiatan yang di lakukan di makam para wali adalah berdikir, bertawasul serta memohon hajat masing-masing lewat perantara barokah doa dari para wali yang kita ziaroh, serta ziaroh maqom bertujuan agar kita mengingat mati. Tujuan dan harapan kegiatan ini adalah menjalin solidaritas antar jamaah dan pesantren dan kita bersama sama ziaroh agar kita juga bisa bersama sama dengan para wali di surga Allah di akhir kelak”. Ungkapnya.
M. Bahroji dan Iin Suprianti, pasangan suami isteri, peserta ziarah mengungkapkan pengalaman mengesankan yang mereka rasakan secara lahir dan batin dalam kegiatan ini.
“Kesan saya, yang jelas, ziaroh yg diadakan PP. Darut Tholibin Al-Qodiri 02, jiwa dan ragaku sangat tuenang karna isinya selain tawasul-tawasul kepada wali wali Allah juga tawasul kepada al-marhum jamaah santri, alumni dan kita juga dapat barokahnya, makanya saya dan istri tidak mau ketinggalan, kapan lagi mendoakan al-marhum orang tua kita yg hidup dan yg mati di hadapan waliyullah”. Ungkapnya.