SDIT Al-Fadiyah kembali menggelar program rutin Tadarus & Tadabbur 5T yang dilaksanakan setiap Rabu 6/8 di Aula TKIT Al-Fadiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk meraih hidayah Al-Qur’an dengan memperdalam pemahaman dan penghayatan serta penerapan ayat-ayat Al-Qur’an di kalangan orang tua murid dan mempererat hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sekolah SDIT Al-Fadiyah, Ustdaz Rahmat Machmud, S.Pdi., M.Pd., yang pada kesempatan ini membawakan materi keahlian 5T dalam metode Tadarus Tadabbur Al-Qur’an, meliputi: Keahlian Tamhid, Keahlian Tilawah, Keahlian Tafsir, Keahlian Tadabbur, dan Keahlian Tazkiyah. Kelima materi ini disampaikan dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh bagi orang tua peserta didik tentang cara yang benar untuk memaksimalkan diri dalam mempelajari Al-Qur’an.

Dimulai dengan Tamhid, Ustdaz Rahmat menjelaskan bahwa Tamhid adalah langkah persiapan dalam memulai pembahasan ayat. Ustdaz Rahmat menjelaskan bahwa Tahmid adalah cara yang efektif untuk mempersiapkan hati dan pikiran peserta dengan mengajukan pertanyaan yang menarik sebelum memulai tadarus. Dengan demikian, peserta lebih siap dan fokus dalam memahami pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dibahas. Sebagai langkah selanjutnya Tilawah, yaitu membaca Al-Qur’an dengan khusyu’ dan benar.
Sebagai langkah kedua untuk menghadirkan hati sebagai salah satu rukun dalam mentadabburi Al Qur’an, Tilawah mengajak peserta untuk menyempurnakan bacaan sesuai dengan kaidah tajwid. Dengan bacaan yang benar, peserta dapat lebih mudah memahami dan merenungkan makna ayat yang dibaca. Oleh karena itu, Tilawah menjadi pondasi yang tak terpisahkan dalam pembelajaran Al-Qur’an. langkah selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa setelah membaca Al-Qur’an dengan benar dan khusyu’.maka kita perlu Tafsir, yaitu ilmu yang bertujuan untuk menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur’an, agar dapat dipahami dengan benar. Beliau menjelaskan bahwa tafsir bukan hanya tentang menerjemahkan teks secara literal, tetapi juga tentang memahami konteks turunnya ayat dan bagaimana ia relevan dengan kehidupan saat itu. Dengan demikian, tafsir berfungsi untuk memperdalam pemahaman dan menghubungkannya dengan tantangan hidup sehari-hari. Melalui Tafsir, peserta dapat memperoleh wawasan yang menjadi sarana dan alat yang sangat membantu dan memudahkan dalam mentadabburi Al-Qur’an.

Setelah membahas Keahlian Tafsir, Ustdaz Rakhmat melanjutkan dengan Tadabbur, Tadabbur adalah proses menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dengan melihat dan merenungkan maknanya secara mendalam. Tadabbur mengajak kita untuk tidak hanya memahami kata-kata, tetapi untuk meresapi pesan agar mendapatkan maksud ayat, hidayah iman dan amaliyah untuk diterapkan dalam kehidupan. Al Qur’an adalah petunjuk serta pedoman hidup, maka ini dapat terealisasi dengan cara mentadabburinya. Tahap kelima atau tahap yang terakhir adalah Keahlian Tazkiyah Sebagai langkah akhir, beliau menyampaikan bahwa setelah memahami makna setiap ayat,mentadabburi maka kita perlu Tazkiyah, yaitu mensucikan diri melalui ajaran Al-Qur’an. Proses ini mencakup dua dimensi, yakni Tazkiyah Imaniyah, yang berfokus pada penguatan iman kepada Allah, dan Tazkiyah Amaliyah, yang berfokus pada amal perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Ustdaz Rahmat menekankan bahwa pembersihan jiwa dimulai dengan memperbaiki iman dan diikuti oleh perbaikan amal.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari orang tua siswa dari berbagai kelas, dengan total kehadiran mencapai 30 orang.