Siaran-berita.com, Surabaya – Setiap anak punya potensi untuk berkembang, begitu juga dengan Janice Felicia, seorang anak down syndrome yang punya bakat bernyanyi. Dengan mengembangkan bakat dan kemampuan bermusik yang dimiliki Janice Felicia, orang tuanya yakin bahwa industri musik dapat membantu Janice untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan kepribadiannya, seperti disampaikan oleh Ayme, mamanya Janice Felicia kepada awak media pada Kamis (17/4/2025).
Senada Digital Records memproduksikan lagu Janice Felicia dari karya Rulli Aryanto yang berjudul Bahagia Itu Mama Papa. Videoklip lagu perdana Janice Felicia tersebut dirilis pada Senin (7/4/2025) di kanal YouTube Senada Digital Records, dan juga telah tersedia di berbagai platform musik digital.
Soedharmono dan Ayme, kedua orang tua Janice Felicia mengatakan rasa syukurnya, karena suatu anugerah bagi mereka sebagai orang tua, Janice bisa berkarya di industri musik dan juga bisa berbagi motivasi dan menginspirasi anak-anak spesial lainnya.
Janice Felicia lahir di Kota Surabaya pada 18 Juli 2009. Saat ini Janice menimba ilmu pengetahuan melalui home schooling. Janice adalah kakak kandungnya Jennifer Aurelia. Eksistensi Jennifer di industri seni dan hiburan merupakan bentuk dukungan Jennifer kepada Janice, mulai dari berbicara di depan umum, mengeksplor diri di panggung, bermain piano, dance, bernyanyi. Jennifer ikut mempromosikan karya lagu Janice melalui media sosialnya.
Seperti dijelaskan oleh Soedharmono, papanya Janice Felicia, karena cinta dan kasih sayang, orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Soedharmono membantu Janice dalam membangun kepercayaan diri, agar Janice menjadi pribadi yang mandiri dan dapat diterima oleh masyarakat.
“Tantangan kami sebagai orang tua, yang paling utama adalah memberikan usaha yang lebih dengan penuh kesabaran dan ketekunan pada Janice, dalam hal melatih motorik kasar, motorik halus, akademis, non akademis, dan karakternya,” kata Soedharmono.
Berbagai upaya dilakukan Soedharmono dan Ayme untuk kemandirian dan kepercayaan Janice Felicia, yaitu dengan mengikuti komunitas, mengikuti seminar, melakukan fisioterapi, melakukan terapi dan sekolah akademis, melakukan sekolah non akademis yang tidak membedakan dan tidak mengistimewakan Janice.
Pada kesempatan yang sama, Pemilik label musik Senada Digital Records, Rulli Aryanto mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada sasaran bagi label musiknya dalam memproduksikan lagu untuk Janice Felicia. Semua berawal dari bagaimana mereka bisa menjadi wadah bagi siapapun untuk bisa berkarya. Oleh karena itu, Janice Felicia juga tetap bisa masuk dalam program Superkids+Superpops. Tapi setelah lagunya jadi, akhirnya semakin meyakinkan mereka bahwa setiap manusia diberikan talenta, termasuk di dalamnya kelemahan.
“Dengan dirilisnya lagu Janice Felicia, saya berharap bisa menjadi motivasi untuk semua orang tua yang punya anak down syndrome agar tetap percaya bahwa ia bisa punya karya, dan kami terbuka untuk berkarya bersama mereka,” kata Rulli Aryanto.
Seperti dijelaskan oleh Rulli Aryanto, lagu Bahagia Itu Mama Papa yang ia tulis tersebut bercerita tentang ungkapan tulus seorang anak kepada kedua orang tuanya. Rulli menulisnya dengan lirik yang sangat sederhana, supaya Janice Felicia bisa menyesuaikannya.
Proses perkenalan Rulli Aryanto dengan Janice Felicia dan keluarganya sudah lebih dari dua tahun yang lalu, lewat Jennifer Aurelia yang juga merupakan artis Senada Digital Records. Rulli tahu persis bagaimana kebersamaan mereka dalam bekeluarga. Menurutnya, cerita lagu Bahagia Itu Mama Papa adalah tentang mereka.
“Jujur, tidak mudah proses pengerjaan lagu ini sampai selesai. Keluar dari konsep musik yang saya buat dari awal, tapi akhirnya berhasil karena kami buat musik di atas vokal Janice Felicia. Janice cepat menghafal pastinya, tapi memang kosa katanya kurang. Janice anak yang menyenangkan, punya tingkat kepedulian yang sangat tinggi, dan pastinya suka dance, karena suka K-Pop, hahahahahaa,” kata Rulli Aryanto.
Link videoklip lagu perdana Janice Felicia – Bahagia Itu Mama Papa:
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
