Pernah nggak kamu merasa susah buang air besar, cepat lapar lagi setelah makan, atau perut terasa nggak nyaman? Bisa jadi penyebabnya karena kamu kurang makan serat. Padahal, serat punya peran besar banget untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Banyak orang masih belum sadar kalau serat adalah salah satu komponen penting dalam makanan sehari-hari yang sering terlewatkan.
Serat adalah bagian dari makanan yang berasal dari tumbuhan seperti sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Berbeda dari zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, atau lemak, serat tidak dapat dicerna oleh tubuh. Namun, justru karena sifatnya yang tidak bisa dicerna itulah, serat memiliki fungsi luar biasa dalam menjaga kesehatan tubuh. Ia bekerja layaknya “sapu alami” yang membersihkan sisa makanan di usus, membantu proses pembuangan, dan menjaga agar sistem pencernaan tetap lancar. Ada dua jenis serat dalam makanan, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air. Serat larut air membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah, sementara serat tidak larut air berperan memperlancar buang air besar. Keduanya sama-sama penting dan sebaiknya dikonsumsi secara seimbang setiap hari.
Manfaat serat bagi tubuh sangat banyak dan bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, serat membantu melancarkan buang air besar. Serat berperan seperti “sapu alami” di dalam usus yang membersihkan sisa makanan dan mencegah sembelit. Orang yang cukup mengonsumsi serat cenderung lebih jarang mengalami gangguan pencernaan. Kedua, serat bikin kenyang lebih lama. Makanan tinggi serat dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga perut terasa penuh lebih lama. Hal ini sangat membantu bagi siapa pun yang sedang menjaga berat badan atau berusaha mengurangi kebiasaan ngemil.
Ketiga, serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan memperlambat penyerapan gula dalam darah, serat membuat kadar gula tidak naik secara drastis setelah makan, sehingga baik untuk penderita diabetes atau orang yang ingin mencegah penyakit tersebut. Keempat, serat juga baik untuk jantung. Mengonsumsi serat secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga risiko terkena penyakit jantung berkurang. Selain itu, makanan tinggi serat biasanya juga rendah lemak jenuh, yang secara tidak langsung membuat jantung lebih sehat. Terakhir, serat dapat membantu mencegah obesitas. Karena memberikan rasa kenyang yang lebih lama, serat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan. Anak-anak dan remaja yang kurang makan serat terbukti lebih berisiko mengalami kegemukan.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020, kebutuhan serat untuk orang dewasa adalah sekitar 30 gram per hari, sedangkan untuk anak-anak sekitar 19 gram per hari. Jumlah ini bisa dipenuhi dengan pola makan yang seimbang dan beragam. Kita sebenarnya bisa mendapatkan serat dengan mudah dari bahan makanan yang sering kita temui setiap hari, seperti buah-buahan (apel, pepaya, pisang, jeruk), sayuran (bayam, brokoli, wortel), kacang-kacangan (kacang merah, kedelai, kacang hijau), serta biji-bijian utuh seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal. Kalau belum terbiasa makan banyak serat, mulailah dari langkah kecil. Misalnya, tambahkan satu porsi sayur di setiap waktu makan, atau jadikan buah segar sebagai camilan sehat di sela aktivitas.
Serat memang terlihat sederhana, tapi manfaatnya luar biasa besar bagi tubuh. Cukup makan serat setiap hari bisa membantu melancarkan pencernaan, menjaga berat badan, menstabilkan gula darah, menurunkan risiko penyakit jantung, dan mencegah obesitas. Jadi mulai sekarang, yuk biasakan makan lebih banyak buah, sayur, kacang, dan biji-bijian supaya tubuh makin sehat, kuat, dan bahagia! Pola makan tinggi serat bukan cuma membantu tubuh bekerja lebih baik, tapi juga menjadi langkah sederhana menuju gaya hidup yang lebih sehat. 🌿💪
Daftar Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
World Health Organization (WHO). (2021). Healthy Diet.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2022). Pedoman Gizi Seimbang untuk Hidup Sehat. Jakarta: BPOM RI.
Harvard T.H. Chan School of Public Health. (2023). The Nutrition Source: Fiber.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”