Fase bekerja dan fase pensiun merupakan dua tahap penting yang menuntut penyesuaian besar, terutama dalam hal gaya hidup. BSI dan PT Eka Akar Jati menyadari bahwa banyak pegawai yang kurang mempersiapkan diri, sehingga transisi dari rutinitas kerja ke masa pensiun kerap diwarnai permasalahan yang kompleks, baik dari sisi keuangan, mental, maupun sosial. Dalam lingkup kementerian, banyak dokter dan pegawai yang mendekati usia pensiun justru menghadapi tantangan serius dalam menyesuaikan gaya hidup dan keuangan mereka.
Tantangan Penyesuaian Gaya Hidup
Bagi dokter dan pegawai kementerian, gaya hidup selama masa aktif bekerja umumnya stabil dan terjamin. Pendapatan bulanan yang konsisten memungkinkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, bahkan gaya hidup konsumtif seperti perjalanan ke luar negeri, pembelian properti ataupun pembelian mobil sekelas alphard.
Ketika pensiun, kondisi tersebut berubah drastis:
● Pendapatan Berkurang: Tunjangan, insentif, dan bonus yang semula rutin diterima akan berhenti.
● Pengeluaran Tetap Ada: Biaya kesehatan cenderung meningkat, kebutuhan hidup tetap berjalan, bahkan tanggungan keluarga mungkin masih ada.
● Risiko Kehilangan Produktivitas: Tanpa perencanaan aktivitas dan keuangan, masa pensiun bisa terasa kosong dan menekan mental.
Sayangnya, banyak individu yang menunda persiapan pensiun karena merasa “masih ada waktu”.
Persiapan Masa Transisi Pensiun Pegawai
PT Eka Akar Jati bersama PT Bank Syariah Indonesia, Tbk berkolaborasi dalam membangkitkan kesadaran pentingnya perencanaan masa pensiun sehingga saat pensiunpun masih dapat menjalani gaya hidup seperti saat bekerja. Didukung pemateri yang sangat menarik yaitu Dr. Erli Meichory Viorika, SP.A. bersama PT Taspen digelar kegiatan Sosialisasi Persiapan Masa Pensiun. Acara ini ditujukan khusus bagi pegawai kementerian dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat. Program ini menekankan pembiayaan tanpa riba dan transparansi.
PT Eka Akar Jati berperan dalam mendampingi para pegawai yang hadir dan berminat pengajuan pembiayaan ke BSI. Fasilitas pendampingan finansial personal sangat membantu para pegawai dalam membuat rencana keuangan jangka panjang yang realistis dan terukur. Selain itu, fasilitas pembiayaan berbasis syariah dapat mempercepat kesiapan finansial menjelang pensiun dan transisi gaya hidup yang cenderung stabil.
Sinergi PT Eka Akar Jati bersama PT Bank Syariah Indonesia
Kapan Waktu Terbaik Memulai?
Jawabannya: Sekarang. Setiap tahun menunda berarti kehilangan potensi pertumbuhan aset pasif dan mempersempit waktu untuk adaptasi gaya hidup.
Dokter dan pegawai kementerian memiliki posisi yang unik. Stabilitas pendapatan saat ini bisa dimanfaatkan untuk membangun masa depan yang nyaman dan bermartabat. Dengan mengatur penghasilan aktif saat ini untuk membiayai persiapan masa pensiun, maka pensiun bukan lagi fase penyesuaian penuh tekanan, melainkan masa panen dari keputusan cerdas hari ini.
Dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan, menyambut pensiun bukan sekadar soal mengurangi aktivitas, melainkan mempersiapkan diri secara finansial. Bagi dokter dan pegawai kementerian, langkah awal dimulai dari kesadaran: gaya hidup pasca-kerja harus dirancang, bukan sekadar dijalani.