Singkong sudah lama menjadi cemilan favorit banyak orang untuk menemani berkegiatan maupun bersantai. Singkong dapat diolah dengan berbagai cara, namun dua olahan singkong yang paling popular adalah singkong rebus dan keripik singkong. Kedua pengolahan singkong tersebut dapat memberikan manfaat yang berbeda bagi tubuh meski sama-sama berbahan dasar singkong. Namun, kenapa sih singkong rebus lebih mudah dicerna tubuh daripada keripik singkong? Nah, mari kita ungkap rahasia dibalik itu!
Singkong Rebus: Lembut dan Mudah Dicerna
Seperti yang kita tahu, singkong rebus memiliki tekstur yang lembut dan mudah hancur saat dikunyah. Tapi, tahukah kamu kalo ternyata dibalik kelembutan sinkong rebus terdapat proses ilmiah dibaliknya? Nah, proses itu disebut gelatinisasi, dimana singkong rebus ini mengalami gelatinisasi yang sempurna. Hal itu juga berhubungan dengan bagaimana tubuh kita memproses singkong rebus jauh lebih mudah.
Pada saat proses singkong rebus, panas dari air membuat pati di dalam singkong menyerap air, lalu mengembang, dan akhirnya pecah. Akibatnya yaitu dapat merubah tekstur pada singkong. Proses itulah yang disebut gelatinisasi. Gelatinisasi menyebabkan ukuran granula pati singkong meningkat, yang berarti membuat teksturnya menjadi lembut sehingga tekstur hardness singkong pun menurun dan dengan begitu memudahkan enzim pencernaan dalam tubuh untuk memecah pati menjadi energi. Singkong rebus juga mempertahankan serat dan karbohidrat kompleks yang mendukung kesehatan usus.
Keripik Singkong: Renyah tapi Tinggi Lemak
Berbeda dengan keripik singkong, keripik singkong memiliki tesktur yang gurih dan renyah karena menggunakan metode penggorengan. Namun, metode penggorengan justru menambahkan kandungan lemak dan kalori dalam jumlah besar yang membebani sistem pencernaan. Proses penggorengan memang membuat sebagian pati mengalami gelatinisasi, tetapi air didalam singkong jadi cepat menguap dan menyebabkan gelatinisasi tidak berjalan sempurna.
Pada saat penggorengan, air dalam singkong bergerak keluar dari bahan ke permukaan dan menguap. Akibatnya, permukaan singkong menjadi kering dan membentuk kerak berongga. Setelah air menguap, minyak akan masuk ke dalam singkong melalui rongga tersebut yang membuat kadar lemak meningkat secara signifikan pada saat singkong menyerap minyak.
Nah, ternyata dibalik lembut dan nagihnya singkong rebus itu terjadi karena proses alami yang membuatnya baik bagi tubuh. Sementara itu, penggorengan pada keripik singkong meski menjadikannya lebih gurih namun juga membuat keripik singkong tinggi lemak. Jadi, kamu lebih milih singkong rebus yang lembut atau keripik singkong yang renyah nih, karena semuanya punya proses rahasia dibalik teksturnya!
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”