Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi pembangunan desa (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 114 melaksanakan kegiatan program kerja “Sosialisasi Persiapan Pembuatan Pestisida Nabati”. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Jumat 25 April 2025.
Program kerja ini tercipta karena masyarakat tani di desa Labuaja masih menggunakan pestisida yang membutuhkan banyak uang, sedangkan pendapatan dari pertanian yang tidak banyak, sehingga membuat banyak petani terkadang mengutang untuk membeli pestisida ataupun tidak menggunakan pestisida sama sekali, sehingga banyak petani yang kesusahan atau mendapati hasil panen yang kurang.
Penanggung jawab program menjelaskan, bahwa pestisida nabati sangat baik untuk ekosistem, tanah, dan air, serta tidak menyebabkan pencemaran lingkungan yang signifikan, dan juga pestisida nabati ini sangat mudah dibuat sehingga membantu meringankan beban petani untuk membeli pestisida kimia yang dapat merusak tanah dan lebih berbahaya terhadap tanaman.
Di akhir sesi, Penanggung jawab program akan melaksanakan praktik langsung terhadap pembuatan pestisida nabati yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 5 Agustus 2025.
Selasa, 05 Agustus 2025, Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi pembangunan desa (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 114 melaksanakan kegiatan program kerja “Praktik Pembuatan Pestisida Nabati”. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Lopi-Lopi, Desa Labuaja, Kecamatan Cenarana, Kabupaten Maros, Jumat 25 April 2025.
Praktik ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang sebelumnya dilakukan di Kantor Desa, desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, pada tanggal 25 April 2024, praktik ini dilakukan untuk mengurangi beban petani dalam membeli pestisida, sehingga mampu mengurangi beban petani.
Praktik, dilakukan di Masjid Baiti Jannati, Dusun Lopi-Lopi, Desa Labuaja. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Pestisida Nabati yang diperlukan sangat mudah didapatkan, yaitu daun pepaya, yang sangat mudah di dapatkan oleh petani, sehingga menjadi bahan yang dapat meringankan beban petani.
Daun Pepaya yang sudah di kumpulkan kemudian dipotong-potong kecil, atau bisa juga digiling menggunakan blender sehingga lebih cepat hancur, setelah di hancurkan daun pepaya kemudian di campur dengan air cucian beras, setelah dicampurkan, kemudian di diamkan semalaman sehingga daun pepaya dapat terekstrak dengan sempurna, setelah selesai di diamkan pestisida nabati dari daun pepaya dapat digunakan untuk disemprotkan ke tanaman.
Terakhir, Penanggung jawab program berharap petani dapat membuat sendiri pestisida nabati yang telah mereka lihat praktik pembuatannya, dan dapat mengurangi pengeluaran untuk pembelian pestisida.