Setelah sukses dengan pagelaran wayang wong pada acara Komfilasi, Taman Budaya Jawa Timur kembali menampilkan pertunjukan tradisi yang tak kalah memikat. Kali ini, panggung Cak Durasim menghadirkan Wayang Panji lakon _Dalang Gambuh Asmarantaka_ , sebuah pementasan yang merangkum seni tutur, gerak, dan irama gamelan dengan nuansa magis khas budaya Jawa.
Pertunjukan ini mengangkat kisah Galuh Candra Kirana, putri Raja Kediri yang rupawan dan dijodohkan dengan Panji Inu Kertapati, pewaris Jenggala. Konflik muncul ketika ibu tiri dan saudara-saudaranya berambisi merebut tahta, membuat nasib sang putri berbelok tragis.
Peristiwa Golek Kencana menjadi titik awal penderitaannya. Galuh Candra Kirana terpaksa meninggalkan kerajaan, sementara Prabu Lembu Merdadu dibuat kalang kabut karena calon pengantin wanita menghilang menjelang hari pernikahan.
Dalam situasi itu, berbagai intrik Haryo Mantri dan Padu Kaliku justru memperkeruh keadaan sekaligus membuka jalan menuju penyelesaian kisah. Di tengah kekacauan, pengorbanan Candra Kirana demi mempertahankan cintanya kepada Panji Inu Kertapati menjadi poros utama lakon ini.
Wayang Panji bukan hal asing dalam dunia pewayangan, tetapi pementasan kali ini menegaskan kembali nilai moral yang menjadi ciri kisah Panji. Pengembaraan Panji mencari Candrakirana bukan semata persoalan asmara, melainkan simbol perjalanan batin seorang pemimpin ideal. Lakon ini memotret relasi manusia dengan Tuhan, sesama, alam, serta dirinya sendiri, nilai yang membuat cerita Panji tetap relevan hingga sekarang.
Keputusan Taman Budaya Jawa Timur mengangkat Wayang Panji kembali ke panggung mencerminkan komitmen lembaga ini dalam merawat tradisi. Menghadirkan lakon klasik dalam kemasan pertunjukan yang hidup menjadi bagian dari upaya menjaga kesinambungan seni tradisi di tengah perubahan zaman.
Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma’rup, menegaskan hal tersebut dalam sambutannya.
“Dunia modern yang semakin kompleks dan kompetitif membutuhkan generasi yang mampu mempertahankan budaya. Pagelaran wayang panji ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para seniman dan masyarakat,”ujarnya (5/12/2025)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”






































































