Jakarta, 11 Februari 2025 – Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri, telah mencatatkan prestasi luar biasa di dunia keamanan siber. Sebagai seorang bug hunter, Alwi berhasil menemukan berbagai kerentanannya di sejumlah instansi penting, baik di sektor pemerintah, swasta, hingga akademik. Terbaru, Alwi berhasil menemukan celah kritis pada sistem milik NASA yang memungkinkan pihak tak berwenang mengakses dan memanipulasi data sensitif yang hanya seharusnya dapat diakses oleh pihak berwenang. Berkat laporan cepat dan tepat yang disampaikannya, NASA segera mengatasi masalah ini dan memperbaiki sistem mereka. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Alwi dimasukkan ke dalam Hall of Fame NASA, penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada individu yang berperan besar dalam menjaga keamanan dunia maya.
Penemuan Kerentanan di Sistem NASA
Vulnerability Disclosure Program (VDP) merupakan sebuah program yang diterapkan oleh banyak organisasi untuk memungkinkan para peneliti keamanan siber (seperti bug hunters) melaporkan potensi kerentanannya di sistem atau aplikasi yang mereka kelola. Program ini bertujuan untuk memberikan saluran yang aman dan terorganisir bagi para peneliti untuk melaporkan temuan kerentanannya tanpa merusak hubungan atau keamanan organisasi. Dalam banyak kasus, VDP juga memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peneliti yang melaporkan kerentanannya, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam meningkatkan keamanan.
Bug hunters adalah sebutan untuk para peneliti keamanan yang secara aktif mencari dan mengidentifikasi kerentanannya dalam sistem dan aplikasi. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dunia maya dengan menemukan potensi ancaman dan kerentanannya sebelum pihak yang tidak berwenang dapat mengeksploitasinya. Para bug hunters berkontribusi dalam mengidentifikasi celah keamanan dan sering kali bekerja sama dengan pihak yang mengelola sistem atau platform untuk memastikan bahwa celah tersebut diperbaiki.
Alwi Al Hadad, seorang bug hunter sekaligus mahasiswa Universitas Nusa Mandiri, berhasil menemukan celah di salah satu sistem milik NASA, yang memungkinkan pihak tidak berwenang mengakses data sensitif yang seharusnya hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Berkat laporan yang cepat dan akurat yang disampaikannya, NASA segera mengambil langkah untuk menanggulangi masalah tersebut dan memperbaiki sistem mereka demi menjaga keamanan data penting yang mereka kelola. Sebagai penghargaan atas kontribusinya yang sangat berharga, Alwi dimasukkan dalam Hall of Fame NASA, sebuah penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada individu yang berperan besar dalam menjaga keamanan dunia maya serta membantu mendeteksi dan mengatasi kerentanannya.
Penghargaan dari Berbagai Instansi Pemerintah, Swasta, dan Akademik
Selain NASA, Alwi juga telah menemukan berbagai kerentanannya di sejumlah instansi, baik di sektor pemerintah, swasta, maupun akademik. Di antaranya adalah Pusat Sandi dan Siber TNI AD (PUSSANSIAD), Diskominfotik Provinsi Jakarta, Diskominfo Riau, Diskominfo Manggarai Timur, Diskominfo Provinsi Yogyakarta, Transjakarta dan instansi lainnya, dari bidang institusi akademik seperti Universitas Nusa Mandiri, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Islam Lamongan, dan SMAN 1 Rancaekek Bandung. Di SMAN 1 Rancaekek Bandung, Alwi berperan penting dalam melindungi kebocoran data yang ada di sekolah tersebut. Penghargaan yang diterimanya menunjukkan bahwa Alwi berprestasi di berbagai sektor dan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan siber di tanah air.
Peran Aktif dalam Komunitas Siber
Alwi juga aktif dalam berbagai komunitas yang fokus pada keamanan siber. Ia bergabung dengan Komunitas Siber Bela Negara, Komunitas Siber Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan META4SEC, di mana ia berbagi pengetahuan, berkolaborasi dengan sesama profesional, dan terus meningkatkan keahlian dalam dunia siber. Keterlibatannya dalam komunitas-komunitas ini semakin menguatkan dedikasinya untuk menjaga dan meningkatkan keamanan dunia maya, baik di level nasional maupun global.
Keberhasilan di Bootcamp Penetration Tester Meta4Sec
Keberhasilan Alwi semakin terlihat dalam ajang bootcamp, di mana ia meraih posisi Best Student 3 di Bootcamp Penetration Tester Meta4Sec, menjadi peserta terbaik ketiga dari lebih dari 40 peserta lainnya. Pencapaian ini membuktikan bahwa sebagai mahasiswa Universitas Nusa Mandiri, Alwi mampu mengikuti perkembangan dunia keamanan siber dan bersaing di level yang lebih tinggi.
Sertifikasi Global Keamanan Siber
Alwi berhasil lulus dalam pelatihan Junior Security Analyst yang diselenggarakan oleh Digitalent Komdigi. Berkat pencapaian ini, Alwi mendapatkan beasiswa untuk mengikuti sertifikasi global Cisco CyberOps Associate, yang semakin memperkuat kemampuan dan pengetahuannya di bidang keamanan siber.
Sebagaimana disampaikan dalam postingan Instagram @inovasinusamandiri pada tanggal 17 September 2024:
“Kami bangga mengucapkan selamat kepada Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri, yang berhasil lolos Program Sertifikasi Global TSA x Cisco secara gratis dari Kominfo! 🙌
Dari sekian banyak pendaftar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, baik PTN maupun PTS, Alwi menjadi salah satu dari 28 mahasiswa yang terpilih dalam program bergengsi ini! 🏅”
Mengisi Materi di Politeknik Tempo
Selain itu, Alwi Al Hadad juga pernah dipercaya untuk mengisi materi terkait keamanan digital di Politeknik Tempo. Ia berbagi pengetahuan tentang cara menghindari serangan phishing dan ancaman dunia maya lainnya yang dapat merugikan masyarakat. Melalui kegiatan ini, Alwi turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan digital di kalangan generasi muda dan masyarakat umum.
Melalui berbagai pencapaian gemilangnya, Alwi Al Hadad membuktikan bahwa meskipun masih mahasiswa di Universitas Nusa Mandiri, ia telah mencapai tingkat keahlian yang luar biasa di dunia keamanan siber. Alwi terus belajar dan berusaha berkontribusi tidak hanya di kampusnya, tetapi juga di dunia digital secara luas. Semangat dan dedikasinya menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam menjaga keamanan dunia maya yang lebih baik.
Dalam kesempatan wawancara, Alwi Al Hadad menyampaikan bahwa usaha dirinya tidak luput dari dukungan keluarga, dosen-dosen di kampusnya, serta teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan semangat, serta guru-guru yang telah mengajarkan dan membimbingnya. Dan yang paling utama, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada sang Pencipta yang telah memberikan kesempatan dan jalan untuk meraih semua ini.
Sebagai penutup, Alwi juga menyampaikan sebuah pesan yang menginspirasi: “Kalian tidak harus menjadi ahli siber atau menekuni ilmu cyber. Carilah passion kalian masing-masing, baik itu programming atau bidang lainnya, karena setiap orang punya caranya sendiri. Jangan pernah membatasi diri seakan diri kita tidak bisa apa-apa. Selalu percaya pada diri sendiri, dan jangan lupa untuk berdoa serta bersyukur atas setiap langkah yang diambil.”