Dalil Allah dalam QS. An-Nahl Ayat 97
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Pernahkah kamu merasa hampa meski sudah berusaha keras mengejar kesuksesan duniawi? Pernahkah kamu bertanya, mengapa kebahagiaan sejati terasa begitu sulit diraih? Jawabannya mungkin lebih sederhana dari yang kamu bayangkan. Allah telah memberikan formula sempurna untuk kehidupan yang lebih baik dalam QS. An-Nahl ayat 97. Bukan sekadar janji kosong, ini adalah jaminan dari Sang Pencipta langit dan bumi. Dua kunci utamanya adalah iman yang kokoh dan amal saleh yang dikerjakan dengan ikhlas lillahi ta’ala.
Iman adalah fondasi yang menopang seluruh bangunan kehidupanmu. Tanpa iman, segala usaha akan terasa sia-sia, seperti membangun rumah di atas pasir yang rapuh. Iman bukan sekadar ucapan di lisan, tetapi keyakinan mendalam di hati yang memancar dalam setiap tindakan. Ketika imanmu kuat, kamu akan melihat setiap ujian sebagai tangga menuju kedewasaan spiritual, bukan sebagai kutukan. Kamu akan merasakan ketenangan di tengah badai kehidupan, karena tahu bahwa Allah selalu bersamamu, mengatur segalanya dengan hikmah yang sempurna.
Namun iman saja tidak cukup. Seperti pohon yang membutuhkan akar dan buah, iman memerlukan wujud nyata dalam bentuk amal saleh. Amal saleh adalah bukti cinta kita kepada Allah, manifestasi konkret dari keimanan yang kita klaim. Bayangkan seseorang yang mengaku mencintai orang tuanya, tetapi tidak pernah berbakti. Apakah cintanya tulus? Begitu pula dengan iman tanpa amal, ia bagaikan api tanpa panas, cahaya tanpa terang. Allah tidak butuh amal kita, tetapi kitalah yang membutuhkan amal untuk menyempurnakan kemanusiaan kita.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah kata “ikhlas lillahi ta’ala” dalam persamaan ini. Ikhlas adalah ruh dari segala amal. Engkau bisa shalat, bersedekah, membantu sesama, tetapi jika hatimu mengharapkan pujian manusia, maka pahala itu luntur bagaikan garam yang larut dalam air. Ikhlas adalah ketika kamu melakukan kebaikan semata karena Allah, tanpa mengharap sanjungan, tanpa mencari popularitas, tanpa pamrih apapun kecuali ridha-Nya. Inilah level tertinggi dari kebajikan, di mana hatimu bersih dari segala kotoran syirik tersembunyi.
Kehidupan yang baik dalam ayat ini bukan hanya tentang kekayaan materi atau jabatan tinggi. Hayatan thayyibah adalah kehidupan yang penuh berkah, di mana hatimu tenteram meski dompet tipis, di mana tidurmu nyenyak tanpa obat penenang, di mana senyummu tulus tanpa kepura-puraan. Orang-orang di luar sana mungkin memiliki segalanya tetapi tetap gelisah, sementara orang beriman yang beramal saleh merasakan kekayaan batin yang tidak bisa dibeli dengan uang. Inilah janji Allah yang tidak pernah ingkar.
Lihatlah bagaimana Allah dengan sangat adil menyebut “laki-laki maupun perempuan” dalam ayat ini. Tidak ada diskriminasi dalam pandangan Allah. Siapapun kamu, apapun latar belakangmu, selama kamu beriman dan beramal saleh, pintu kehidupan yang baik terbuka lebar untukmu. Ini adalah undangan universal dari Sang Maha Pengasih, yang tidak memandang status sosial, suku, atau warna kulit. Yang dilihat Allah adalah isi hatimu dan kualitas amalmu.
Menariknya, Allah tidak hanya menjanjikan kehidupan yang baik di dunia, tetapi juga balasan di akhirat dengan pahala yang lebih baik dari apa yang kita kerjakan. Bayangkan, perbuatan baikmu yang kecil akan dilipatgandakan berkali-kali lipat. Sedekah seribumu bisa menjadi jutaan pahala. Senyummu kepada saudaramu dicatat sebagai sedekah. Menahan amarahmu dihitung sebagai ibadah. Allah Maha Dermawan, memberi balasan jauh melebihi apa yang kita usahakan. Siapa yang tidak tergiur dengan tawaran semulia ini?
Jadi mulai sekarang, ceklah imanmu. Apakah keyakinanmu kepada Allah masih teguh atau sudah mulai goyah karena terpaan dunia? Apakah kamu masih yakin bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana? Perbaiki hubunganmu dengan-Nya, perkuat shalat, perbanyak dzikir, renungkan ayat-ayat-Nya. Ketika iman kembali mengakar, kamu akan merasakan energi baru mengalir dalam jiwamu. Energi yang membuatmu bangkit dari keterpurukan, energi yang mengubah pesimisme menjadi optimisme, energi yang mentransformasi hidupmu menjadi lebih bermakna.
Setelah iman diperbaiki, wujudkanlah dalam amal saleh. Tidak perlu muluk-muluk, mulailah dari hal kecil. Tersenyum pada tetangga, membantu ibu menyeberang jalan, menyantuni anak yatim, mengajar anak-anak mengaji, membersihkan masjid, berbagi makanan pada yang lapar. Setiap kebaikan kecil adalah investasi untuk kehidupan yang lebih baik. Dan ingat, lakukan semua itu dengan ikhlas, hanya karena Allah. Jangan biarkan riya merusak amalmu. Jangan biarkan ujub mencuri berkahmu.
Kehidupan yang lebih baik bukan mimpi yang mustahil. Ia adalah janji pasti dari Allah yang Maha Menepati janji. Kuncinya ada di tanganmu: iman yang kokoh dan amal saleh yang ikhlas. Jangan tunda lagi, mulailah hari ini. Cek imanmu, perbaiki niatmu, dan bergeraklah melakukan kebaikan. Engkau akan terkejut bagaimana hidup berubah menjadi lebih indah, lebih bermakna, lebih berkah. Karena ketika kamu bekerja untuk Allah, Allah akan bekerja untukmu dengan cara-cara yang tidak pernah terbayangkan. Itulah jaminan-Nya, dan Allah tidak pernah ingkar janji.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”