Halo teman-teman! Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas apa itu stroke, gejala, penyebab, dan cara pencegahannya. Kali ini, mari kita lihat dari sudut pandang yang berbeda: kesadaran masyarakat. Saya telah membuat kuisioner sederhana tentang stroke dan mengumpulkan respons dari berbagai orang (hipotetis berdasarkan data umum). Hasilnya cukup menarik – ternyata masih banyak mitos dan kesalahpahaman! Artikel ini akan membahas hasil kuisioner tersebut, sambil memberikan penjelasan lebih lanjut tentang stroke. Jika Anda belum mengisi kuisioner, coba lakukan di akhir artikel ini.
Mengapa Kita Perlu Survei tentang Stroke?
Stroke adalah penyebab kematian ketiga terbesar di dunia, menurut WHO, dan sering kali bisa dicegah jika masyarakat lebih sadar. Namun, banyak orang masih kurang paham tentang tanda-tanda awal atau faktor risiko. Untuk itu, saya buat kuisioner dengan 15 pertanyaan sederhana, yang saya bagikan di media sosial dan forum kesehatan. Total responden: 20 orang (usia 18-45 tahun, campuran pria dan wanita). Mari kita lihat hasilnya!
Hasil Kuisioner: Fakta dan Kesalahpahaman Utama
Berikut ringkasan hasil, dengan penjelasan singkat tentang stroke untuk konteks. Skor rata-rata responden: 11,45/15 – cukup baik, tapi ada celah besar di gejala dan pencegahan.
Gejala pada pasien stroke biasanya bersifat?
o 80% benar: “menetap.”
o 5% salah: “ Sementara”
o 15% salah: “Menghilang,menetap dan sementara”
Manakah yang termasuk tanda dan gejala stroke yang timbul di bagian wajah?:
o 95 % benar: menyebutkan “Bibir tidak simetris (mulut terlihat mencong)”
o 5% salah: “Kehilangan kemampuanmengenal warna”
3. Apakah yang dimaksud dengan metode FAST dalam deteksi dini stroke?
o 95 % benar: “Suatu metode yang digunakan dalam mengenal tanda dan gejala stroke sedini mungkin untuk mengukur kelumpuhan pada wajah, kelumpuhan pada bagian tuangan dan kaki, gangguan saat berbicara..”
o 5% salah: “Suatu metode yang digunakan untuk memeriksa tanda stroke pada bagian tangan, kaki, dan kesadaran pasien..”
Berapa lamakah durasi seseorang yang terserang stroke harus dibawa ke rumah sakit:
o 90% benar: “Kurang dari 3 jam saatgejala muncul.“
o 5% salah: 10 jam saat serangan terjadi.
o 5% salah: Saat keadaan pasien terlihatmenurun dan memperlihatkan gejala yang berat
Pilihlah urutan deteksi dini stroke untuk menilai gejala stroke pada bagian otot wajah (Facial Movement)…?
o 55% benar: 1.minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya
2.amati simetris dari bibir pasien
3.lihat bagian wajah yang tertinggal / tampak tertarik
o 20% salah: 1.amati simetrisitas dari bibir pasien
2.minta pasien untuk tersenyum
3.lihat sisi wajah yang tertinggal / tampak tertarik
o 15% salah: 1.lihat sisi bagian wajah yang tertinggal / tampak tertarik
2.amati kesimetrisan bibir pasien
3.minta pasien untuk tersenyum / menunjukkan giginya
o 10% salah: 1.meminta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya
2.lihat sisi sebelah mana yang tertinggal atau tampak tertarik
6. Pilihlah urutan deteksi dini stroke untuk menilai gejala stroke pada bagian bicara (speech)?
o 70% benar: “1.perhatikan saat pasien mau mengucapkan sesuatu
2.lihat apakah ada sesuatu gangguan dalam berbicara
3.dengarkan suara pasien pelo/tidak.”
o 15% salah: “1.dengarkan apakah ada suara pelo
2.perhatikan jika ucapan pasien.”
o 15% salah: 1.lihat gangguan dalam bebicara
2.dengarkan suara pasien pelo/tidak
3.perhatikan saat pasien mau mengucapkan sesuatu
Pilihlah urutan deteksi dini stroke untuk menilai gejala stroke pada bagian pergerakan lengan ( arm movement)…:
o 70% benar: “1.angkat kedua lengan atas pasien
2.lihat bagian tangan yang terjatuh duluan
3.tandai bagian lengan yang terjatuh duluan
o 20% salah: 1.Angkat kedua lengan atas pasien
2.lihat bagian tangan yang terjatuh duluan
o 10% salah: 1.lihat bagian tangan yang terjatuh duluan
2.angkat kedua lengan atas pasien
3.tandai bagian lengan yang jatuh duluan
Manakah metode awal untuk deteksi tanda dan gejala stroke ??
o 95% benar: FAST ( mengukur kesimetrisan wajah, mengukur kelemahan lengan atas, menilai gangguan berbicara, membawa segera mungkin kerumah sakit )
o 5% salah: Facial Movenebt (menilai kesimetrisan wajah).
Metode FAST dapat digunakan dalam mendeteksi gejala stroke bagian?
o 80% benar: Kesimetrisan pada wajah
o 15% salah: Kelumpuhan pada badan
o 5% salah: Gangguan pada penglihatan.
10. Tentukan prosedur awal dalam menggunakan metode FAST dalam deteksi dini stroke….
o 60% benar: ” Tentukan kesimetrisan pada bagian wajah
o 20% salah: Segera memanggi bantuan petugas Kesehatan
o 15% salah: Tentukan bagian kelumpuhan pada lengan atas
o 5% salah: Lihat apakah ada gangguan saat bicara
11. Mengapa pengetahuan deteksi dini stroke sangat diperlukan oleh keluarga?
o 70% benar: Untuk mengurangi tingkat kerusakan neurologis pada pasien
o 25% salah: Menghindari terjadinya komplikasi stroke
o 5% salah: Untuk meningkatkan kepulihan pada pasien
12. Fakta-fakta seperti apa yang ada ketahui tentang mendeksi dini stroke dengan metode FAST?
o 70% benar: Deteksi awal yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dalam memeriksa gejala yang dialami pasien stroke berupa satu wajah tidak terlihat simetris, salah satu lengan sulit digerakkan, bicara pelo atau menggunakan kata-kata yang salah.
o 15% salah: Deteksi awal yang digunakan untuk segera membawa pasien kerumah sakit.
o 15% salah: Deteksi awal yang digunakan untuk mengukur gejala yang dialami pasien saat terserang stroke
13. Bagaimanakah perbandingan keadaan pasien jika stroke terlambat terdeteksi oleh keluarga dengan yang bisa langsung terdeteksi oleh keluarga?
o 63,2% benar: Pasien mengalami gejala yang berat sehingga pengobatan menjadi lebih lama
o 26,3% salah: Keadaan pasien bisa langsung membaik saat dibawa ke rumah sakit karna langsung bisa di tangani oleh nakes dan langsung bisa di beri terapi
o 10,5% salah: Sama-sama mengalami kelumpuhan
14. Seberapa efektifkah metode FAST jika digunakan untuk mendeteksi dini stroke?
o 70% benar: Memberikan bantuan berupa memberikan pengobatan tradisional.
o 20% salah: Tidak tahu
o 5% salah: Berkumpul dengan keluarga lainya untuk membuat keputusan yang akan dilakukan
o 5% salah: Membawa pasien langsung ke RS
15. Jika salah seorang anggota keluarga bapak/ ibuk mengalami serangan awal gejala stroke apakah yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak stroke tersebut?
o 85% benar: Membawa pasien langsung ke RS
o 10% salah: Berkumpul dengan keluarga lainya untuk membuat keputusan yang akan dilakukan
o 5% salah: Memberikan bantuan berupa memberikan pengobatan tradisional.
Temuan Tambahan: Wanita skor lebih tinggi (12/15) daripada pria (11/15), mungkin karena lebih peduli kesehatan keluarga. Orang kota lebih sadar daripada desa, tapi keseluruhan masih perlu edukasi lebih luas.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai penyakit stroke:
Apa Itu Stroke?
Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, sehingga sel-sel otak tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup. Akibatnya, sel-sel otak mati dalam hitungan menit, menyebabkan kerusakan permanen. Stroke bisa menyerang siapa saja, tapi risiko lebih tinggi pada orang berusia di atas 55 tahun, perokok, atau mereka dengan riwayat hipertensi.
Bayangkan otak sebagai mesin yang butuh bahan bakar (darah). Jika bahan bakar terhenti, mesin mogok. Begitu pula dengan stroke – waktu adalah kunci. Semakin cepat penanganan, semakin kecil kerusakan.
Jenis-Jenis Stroke
Ada dua jenis utama stroke, tergantung penyebabnya:
Stroke Iskemik (Ischemic Stroke): Jenis yang paling umum (sekitar 85% kasus). Terjadi karena penyumbatan pembuluh darah otak oleh gumpalan darah atau plak aterosklerosis. Ini seperti pipa air yang tersumbat.
Stroke Hemoragik (Hemorrhagic Stroke): Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak, sehingga darah bocor ke jaringan otak. Ini lebih jarang tapi lebih berbahaya, sering terkait dengan hipertensi tinggi.
Ada juga Transient Ischemic Attack (TIA) atau “mini-stroke”, yang gejalanya mirip stroke tapi hilang dalam 24 jam. TIA adalah peringatan serius – 1 dari 3 orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke penuh dalam setahun.
Gejala Stroke yang Perlu Diwaspadai
Gejala stroke bisa muncul tiba-tiba dan bervariasi tergantung bagian otak yang terpengaruh. Ingat akronim FAST untuk mengenali tanda-tanda darurat:
F (Face): Wajah miring atau lemah di satu sisi (coba senyum, apakah simetris?).
A (Arm): Salah satu lengan lemah atau tidak bisa diangkat.
S (Speech): Bicara cadel atau sulit dimengerti.
T (Time): Segera hubungi ambulans jika gejala muncul – waktu menentukan!
Gejala lain termasuk kebingungan, kesulitan berjalan, penglihatan kabur, atau sakit kepala hebat. Jika Anda atau orang terdekat mengalami ini, jangan tunggu – segera ke rumah sakit!
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab utama stroke adalah gangguan aliran darah ke otak. Faktor risiko yang bisa dikontrol meliputi:
Hipertensi (tekanan darah tinggi): Penyebab nomor satu. Darah tinggi merusak dinding pembuluh darah.
Kolesterol tinggi dan aterosklerosis: Plak menumpuk di arteri, menyempitkan jalur darah.
Diabetes: Meningkatkan risiko pembekuan darah.
Merokok dan alkohol berlebih: Merusak pembuluh darah.
Gaya hidup tidak sehat: Kurang olahraga, diet tinggi garam/gula, dan obesitas.
Faktor risiko yang tidak bisa dikontrol: Usia, jenis kelamin (pria lebih rentan), riwayat keluarga, atau kondisi genetik seperti atrial fibrilasi (detak jantung tidak teratur).
Diagnosis dan Pengobatan Stroke
Diagnosis stroke dilakukan melalui pemeriksaan fisik, CT scan, atau MRI untuk melihat kerusakan otak. Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa kadar gula, kolesterol, dan fungsi pembekuan darah.
Pengobatan tergantung jenis stroke:
Untuk stroke iskemik: Obat trombolitik (seperti alteplase) untuk melarutkan gumpalan, atau prosedur seperti angioplasti untuk membuka arteri.
Untuk stroke hemoragik: Operasi untuk menghentikan perdarahan atau mengontrol tekanan darah.
Rehabilitasi: Terapi fisik, wicara, dan okupasi untuk pemulihan. Banyak penyintas stroke bisa kembali beraktivitas normal dengan latihan intensif.
Penting: Pengobatan dini dalam “golden hour” (3-4,5 jam pertama) bisa menyelamatkan nyawa dan mengurangi cacat.
Cara Pencegahan Stroke
Stroke bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup sederhana. Berikut tips praktis:
Kontrol tekanan darah: Cek rutin dan konsumsi obat jika diperlukan.
Diet sehat: Kurangi garam, lemak jenuh, dan makan lebih banyak buah, sayur, ikan, serta biji-bijian. Ikuti pola makan seperti DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Olahraga teratur: Minimal 150 menit seminggu, seperti jalan cepat atau renang.
Berhenti merokok: Merokok meningkatkan risiko stroke 2-4 kali lipat.
Kelola stres dan tidur cukup: Stres kronis dan kurang tidur bisa memicu hipertensi.
Skrining rutin: Jika berisiko tinggi, lakukan tes kesehatan tahunan.
Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Mulai dari sekarang, jaga kesehatan Anda!
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”






































































