Belajar dari Alam Menumbuhkan Cinta dan Kepedulian di Hati Siswa MIS Ar-Raudhotun Nur
Garut, 07 November 2025 – Siswa kelas 6 MIS AR-RAUDHOTUN NUR melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Di bawah bimbingan wali kelas mereka, Ibu Ai Nia Rahma, S.Pd, para siswa diajak belajar di luar kelas sebagai bentuk refleksi diri dan penerapan nyata dari Kurikulum Berbasis Cinta yang kini menjadi salah satu penguatan nilai karakter di lingkungan madrasah. Kegiatan pembelajaran di luar kelas ini bukan sekadar ajang jalan-jalan atau hiburan semata.
Ibu Ai Nia menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih hidup dan bermakna. Melalui interaksi langsung dengan alam, siswa diharapkan tidak hanya memahami aspek kognitif dari materi pelajaran, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual yang menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter peserta didik madrasah. “Belajar itu tidak harus selalu di dalam ruang kelas. Alam adalah guru terbaik bagi anak-anak untuk memahami kehidupan,” ujar Ibu Ai Nia Rahma, S.Pd. Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan di luar kelas, siswa dapat belajar banyak hal yang tidak bisa didapatkan hanya dari buku, seperti kerja sama, kepedulian, dan rasa hormat kepada sesama maupun lingkungan sekitar.

Selama perjalanan, terlihat suasana belajar yang penuh semangat dan keceriaan. Para siswa berjalan bersama menyusuri jalur yang sedikit menantang. Namun di situlah nilai-nilai kebaikan tumbuh dengan alami. Ketika ada teman yang kesulitan menapaki jalan, siswa lain dengan sigap membantu tanpa diminta. Sikap tolong-menolong dan kebersamaan itu menjadi pelajaran moral yang nyata dan bermakna. Tak hanya itu, saat mereka melewati area pemukiman penduduk, para siswa diajarkan untuk selalu menjaga sopan santun dan adab, terutama ketika berpapasan dengan orang yang lebih tua. Mereka menundukkan badan, mengucapkan salam, dan bersikap hormat. Hal itu bagian dari suatu pembiasaan sederhana namun memiliki makna mendalam dalam pembentukan karakter Islami.
Di sela perjalanan, Ibu Ai Nia juga tetap menjalankan perannya sebagai pendidik. Ia sesekali menjelaskan materi pelajaran yang relevan dengan lingkungan sekitar. Misalnya, saat melewati sawah, beliau menjelaskan tentang siklus pertumbuhan tanaman dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Sesekali pula beliau melontarkan pertanyaan reflektif kepada siswa, yang harus dijawab secara bergantian di sepanjang perjalanan. Cara ini membuat suasana belajar tetap fokus, interaktif, dan penuh makna.

Metode pembelajaran ini juga merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Salah satu unsur penting dalam kurikulum ini adalah “mencintai alam”, di mana peserta didik diajak untuk mengenal, memahami, dan mencintai ciptaan Allah melalui pengalaman langsung dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya mengasah kemampuan berpikir, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur, empati, dan tanggung jawab terhadap alam. Menurut Ibu Ai Nia, kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi ruang refleksi diri bagi siswa kelas 6 yang sebentar lagi akan meninggalkan madrasah. “Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang pelajaran di buku, tapi juga belajar tentang kehidupan, tentang pentingnya menghargai perjuangan, kebersamaan, dan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan,” ujarnya penuh haru.
Para siswa pun tampak antusias dan menikmati setiap momen pembelajaran tersebut. Mereka merasa senang bisa belajar dengan cara yang berbeda. Salah seorang siswa bernama Anabela mengungkapkan, “Belajar di luar kelas itu seru. Kami bisa belajar sambil melihat langsung hal-hal yang biasanya cuma ada di buku. Selain itu, kami juga jadi lebih dekat dengan teman-teman dan bu guru.”
Kegiatan pembelajaran di luar kelas ini menjadi bukti bahwa madrasah bukan hanya tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan cinta lingkungan. MIS AR-RAUDHOTUN NUR terus berkomitmen untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan, bermakna, dan berorientasi pada penguatan akhlak mulia. Dengan semangat Kurikulum Berbasis Cinta, khususnya cinta terhadap alam, madrasah ini berharap siswa-siswanya tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan, sebagaimana cita-cita pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”








































































