Ahmad Roziqi, Wisudawan Terbaik yang Jadi Teladan Kader Mubaligh KODI (Koordinasi Dakwah Islam) Angkatan 31Pada hari Rabu, 9 Juli 2025, Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta tampak berbeda dari biasanya. Ruangan yang megah itu dipenuhi para wisudawan dan tamu undangan dalam acara Wisuda Pendidikan Kader Mubaligh KODI angkatan 31.
Acara ini semakin istimewa karena dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Pramono Anung, Ketua KODI KH. Jamaluddin F Hasyim, KH. Auza’i Mahfuz Asirrun, dan Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta. Sejak pagi, suasana haru dan penuh semangat dirasakan para wisudawan yang akhirnya berhasil menamatkan salah satu program pelatihan mubaligh paling bergengsi di ibu kota.
Dalam berbagai hal, Gubernur Pramono Anung berpesan agar para lulusan tidak hanya menjadi dai di atas mimbar, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Di antara ratusan peserta yang diwisuda, satu nama yang menonjol adalah Ahmad Roziqi. Ia terpilih sebagai wisudawan terbaik angkatan 31.
Saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu wisudawan terbaik di KODI yaitu Ahmad Roziqi beliau mengatakan: “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan ini. Sebenarnya saya merasa masih banyak teman-teman lain yang juga layak. Selama kuliah di KODI, saya belajar banyak hal baru, tidak hanya soal ilmu agama, tapi juga kedisiplinan dan kerja sosial. Kami benar-benar diterjunkan ke masyarakat, belajar langsung memahami kebutuhan dan tantangan dakwah di lapangan,” ungkap Ahmad.
Menurut Ahmad Roziqi, materi pembelajaran di KODI cukup lengkap, mulai dari ilmu tafsir, hadis, sampai praktik berdakwah yang langsung dibimbing oleh para ustaz senior dan pimpinan KODI. Ia menambahkan, kegiatan sosial seperti bakti lingkungan dan edukasi agama ke masjid-masjid kampung menjadi pengalaman paling efektif selama masa pendidikan.
Ketua KODI, KH. Jamaluddin F Hasyim, dalam pidatonya berpesan agar para lulusan terus menjaga integritas, beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta mengutamakan moderasi dalam berdakwah. Hal itu diamini oleh Ahmad Roziqi. “Harapan saya, kita sebagai lulusan KODI bisa menjaga marwah dakwah, apalagi di tengah arus informasi masa kini. Kita jangan mudah terprovokasi, harus bisa jadi penengah dan pembawa pesan damai.” Acara wisuda kemudian ditutup dengan penyerahan ijazah serta penghargaan kepada wisudawan terbaik, termasuk Ahmad Roziqi.
Para keluarga dan sahabat yang hadir tampak bangga dan bahagia atas prestasi yang diraih. Sebagai seorang mahasiswa yang menyaksikan langsung acara tersebut, saya merasa momen seperti ini sangat penting untuk terus diperjuangkan. Pendidikan bagi mubaligh seperti Ahmad Roziqi bukan hanya membekali kemampuan berbicara di depan publik, namun juga membentuk karakter pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan sosial dan keagamaan, terutama di kota besar seperti Jakarta.