Siaran Berita, Kuala Lumpur, 8 Oktober 2025 — Alumni Pondok Pesantren Al-Ifadah Sumenep, Iklil Atfikal Umam, berhasil menjadi delegasi dalam International Conference Santri Mendunia (ICSM) Batch 3, sebuah forum internasional yang digelar di tiga negara: Malaysia, Singapura, dan Thailand, pada 6–11 Oktober 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh International Youth Connection dan Santri Mendunia ini bertujuan memperkuat peran santri dalam pembangunan bangsa dan peradaban dunia. Acara puncak dilaksanakan di International Islamic University Malaysia (IIUM) dengan tema “Santri Mengabdi; Bangkitkan Negeri dengan Semangat Santri.”
Dalam sambutannya, Gus Moh. Abdul Nawawi, Ph.D., menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi wadah bagi santri untuk menunjukkan perannya di tingkat global. “Santri tidak hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga penggerak perubahan. Di tangan santri, Islam tampil damai, intelektual, dan berkemajuan,” ungkapnya.
Sesi seminar internasional menghadirkan dua tokoh berpengaruh: Nur Izzah binti Norannuar dan Gus Ahieb Reborn. Miss Izzah menyoroti peran pendidikan tinggi dalam meningkatkan daya saing santri di era modern, sementara Gus Ahieb menekankan pentingnya dakwah digital untuk menguatkan citra positif pesantren di media sosial.
Pada sesi presentasi paper, Iklil Atfikal Umam, alumni Al-Ifadah yang kini menempuh studi di Universitas PTIQ Jakarta, membawakan hasil risetnya berjudul “Santripreneurship dan Kemandirian Ekonomi Pesantren: Strategi Mewujudkan SDGs No.8.” Ia menekankan bahwa pesantren berpotensi besar menjadi pusat ekonomi umat yang mandiri.
“Konsep santripreneurship adalah wujud nyata santri mengabdi. Dari pesantren, lahir pengusaha berakhlak dan berilmu yang bisa membawa perubahan bagi masyarakat,” ujar Iklil.
Selain forum akademik, peserta konferensi juga mengikuti study visit ke beberapa tempat penting seperti Percetakan Al-Qur’an Putrajaya, Makam Habib Nuh Singapura, dan kampus di Thailand, sebagai upaya memperluas wawasan global santri.
Partisipasi alumni Al-Ifadah dalam ajang internasional ini menjadi bukti bahwa santri pesantren mampu bersaing di kancah global. Dengan membawa nilai-nilai pesantren seperti keikhlasan, tawadhu’, dan semangat mengabdi, santri Indonesia menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya benteng moral, tapi juga pusat kemajuan peradaban.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”