Anak Sakit Bukan Berati Butuh Antibiotik
Hati-Hati, Penggunaan Antibiotik Berlebihan pada Anak Bisa Berbahaya!
Antibiotik sering dianggap sebagai “obat dewa” untuk segala macam penyakit. Padahal, tidak semua penyakit butuh antibiotik, apalagi jika penyebabnya adalah virus seperti flu atau batuk. Sayangnya, banyak orang tua yang masih memberikan antibiotik kepada anaknya tanpa tahu aturan yang benar.
Anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap dampak buruk penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa, banyak orang tua merasa cemas dan memilih memberikan antibiotik kepada anak.
Mencegah resistensi antibiotik hari ini adalah hadiah bagi generasi masa depan.
Sebuah penelitian mengenai hubungan pengetahuan orang tua terhadap antibiotik menunjukkan bahwa walaupun sebagian besar orang tua memiliki pengetahuan yang cukup hingga tinggi tentang penggunaan antibiotik, namun masih banyak yang belum memahami tentang bahaya resistensi antibiotik.
Antibiotik bukan permen, jangan berikan sembarangan!!!
Apa itu resistensi antibiotik?
Resistensi antibiotik adalah kondisi saat bakteri menjadi kebal terhadap obat. Artinya, antibiotik tidak lagi mampu membunuh bakteri penyebab infeksi. Akibatnya, penyakit menjadi lebih sulit disembuhkan dan bisa mengancam nyawa.
Data WHO mencatat bahwa lebih dari 700.000 orang di dunia meninggal setiap tahun akibat resistensi antibiotik. Di Indonesia, penelitian menemukan bahwa banyak jenis bakteri sudah kebal terhadap antibiotik umum seperti ampisilin dan kotrimoksazol.
Kenapa bisa terjadi?
Beberapa penyebab utama resistensi antibiotik antara lain:
1. Mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter
2. Memberikan antibiotik saat penyakit tidak disebabkan oleh bakteri (misalnya flu)
3. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya
Studi mengenai antibiotik pada anak menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang antibiotik masih tergolong sedang hingga rendah. Banyak yang masih melakukan swamedikasi, yaitu membeli dan menggunakan antibiotik tanpa saran dokter.
Beberapa antibiotik yang sering diresepkan untuk anak-anak antara lain amoksisilin, ampisilin, kotrimoksazol, dan cefixime. Obat-obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, infeksi telinga, atau saluran kemih.
Apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua?
1. Jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter.
2. Habiskan antibiotik sesuai aturan.
3. Ikuti edukasi kesehatan.
4. Jangan mudah percaya dengan pengalaman orang lain yang belum tentu sesuai dengan kondisi anak.
Antibiotik memang penting dalam pengobatan infeksi, tapi jika digunakan sembarangan bisa menimbulkan masalah besar. Anak-anak adalah kelompok yang rentan dan perlu perlindungan dari kita sebagai orang tua. Mari bijak menggunakan antibiotik, agar kita tidak berhadapan dengan masalah serius seperti resistensi di masa depan.
Antibiotik bukan obat utama, tapi bukan juga solusi untuk semua masalah. Mari gunakan antibiotik dengan bijak dan tepat, agar tetap manjur saat benar-benar dibutuhkan. Ingat, resistensi yang terjadi hari ini bisa menjadi ancaman besar untuk anak-anak kita di masa depan.
Disusun Oleh : Kelas A Kelompok 10
Mahasiswa Semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya