Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung, terus menghadapi tantangan besar dalam pengembangan wilayah, khususnya ketimpangan pembangunan antara kawasan pusat kota dan wilayah pesisir. Wilayah pesisir yang didominasi desa-desa bahari kerap tertinggal dalam hal infrastruktur, akses ekonomi, dan pemberdayaan sumber daya manusia dibandingkan kawasan perkotaan yang lebih maju.
Padahal, potensi laut, keanekaragaman ekosistem pesisir, serta warisan budaya bahari di Bandar Lampung menjadi modal ekonomi dan sosial yang sangat strategis. Desa bahari seperti Pulau Pasaran, yang terletak hanya 5 Km dari pusat kota, memiliki daya tarik wisata alam, budaya masyarakat lokal, serta sentra pengolahan ikan teri dan budidaya kerang hijau yang dapat dikembangkan sebagai destinasi ekowisata berbasis masyarakat.
Sayangnya, kebijakan dan alokasi anggaran pemerintah kota selama ini masih minim fokus pada penguatan kapasitas desa bahari. Padahal, integrasi desa bahari dalam pengembangan kota diperlukan untuk mengurangi kesenjangan wilayah dan mendukung keberlanjutan ekologi. Dosen Universitas Islam Negeri Lampung, Abd Qohar, menyatakan bahwa pengembangan desa bahari adalah langkah strategis untuk Bandar Lampung, terlebih dengan potensi alam yang kaya seperti di kawasan Teluk Lampung.
Pengembangan desa bahari bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang pelestarian budaya dan ekosistem pesisir. Dengan melibatkan masyarakat pesisir secara aktif, investasi infrastruktur ekonomi kelautan, serta program pelestarian Mangrove dan terumbu karang, Bandar Lampung berpotensi menjadi model kota pesisir modern yang berkelanjutan dan inklusif.
Pemerintah Provinsi Lampung kini tengah merancang strategi pengembangan desa wisata berbasis budaya, termasuk desa bahari seperti Pulau Pahawang, Minang Rua, dan Pulau Pasaran, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan memperkuat ekosistem lokal. Dukungan kebijakan, fasilitas, serta pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi kunci utama dalam mewujudkan Bandar Lampung sebagai destinasi pesisir yang berkelanjutan dan berdaya saing
Pengembangan desa bahari di Bandar Lampung perlu didukung oleh peningkatan infrastruktur, pembinaan tenaga kerja, serta penguatan jejaring promosi dan pariwisata. Dengan peran aktif pemerintah dan masyarakat pesisir, pengelolaan wilayah pesisir dapat menjadi contoh konkret pembangunan inklusif dan berkelanjutan yang layak dijadikan model bagi daerah lain yang memiliki potensi serupa di Lampung
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 













































 
 












 
 




