Teater Awal Cirebon UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berhasil membawa Produksi ke 71 pementasan “Bukan Judi Tapi Kamu” Sentil Fenomena Judi Online. Proses yang terus menjadi konsisten dari komunitas Teater Awal Cirebon, kini telah menjadi sebuah pementasan yang berhasil membawa isu sosial.
Cirebon, 29 November 2025. UKM Sanggar Seni Teater Awal Cirebon sukses menyelenggarakan pementasan teater bertajuk “Bukan Judi Tapi Kamu”, sebuah karya orisinal dan satir sosial yang disutradarai oleh ASF Bardan Irkhamna, dalam rangka Produksi ke-71. Pertunjukan yang berlangsung pada 22–28 November 2025 di Gedung Kesenian Rarasantang, Cirebon, berhasil menarik perhatian apresiator dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, keluarga, akademisi, hingga komunitas seni.
Drama ini menghadirkan cerita yang dekat dengan realita: bahaya candu judi online yang diam-diam merusak masyarakat. Konflik tokoh utama bernama Raksa menjadi gambaran pahit bagaimana perjudian digital dapat menggerogoti mental, ekonomi, bahkan kehormatan seseorang hingga titik kehancuran.
Berikut wawancara latar belakang dan pesan moral yang ingin di sampaikan dari Sutradara ASF Bardan irkhamna “Tema ini saya pilih bukan hanya karena fenomenanya sedang marak, tetapi karena saya pernah menyaksikan sendiri seseorang yang sangat dekat dengan saya hancur perlahan akibat judi online. Awalnya hanya coba-coba. Tetapi dari sana, muncul sesuatu yang jauh lebih menakutkan dari sekadar kekalahan materi, kecanduan dan kehilangan kendali atas diri sendiri. Yang membuat saya terpukul adalah melihat perubahan mentalitas orang yang saya kenal baik. Ia dulu pekerja keras, bertanggung jawab, punya mimpi, dan menjaga keluarganya. Namun setelah terjebak judi online, ia tidak hanya kehilangan uang ia juga kehilangan waktu, hubungan, harga diri, bahkan keyakinan diri. Kecanduan judi bekerja seperti jerat yang halus, di awal memberi kemenangan kecil sebagai umpan harapan, lalu pelan-pelan merampas segalanya. Dan itulah mengapa saya merasa persoalan ini bukan sekadar urusan ekonomi atau perilaku, tetapi krisis moral, psikologis, dan spiritual manusia modern, yang hidup dalam tekanan besar dan mencari jawaban instan. Pementasan ini saya buat sebagai bentuk kritik sosial, bukan untuk menghakimi, tetapi sebagai upaya memahami bagaimana seseorang yang awalnya normal bisa berubah menjadi pecandu yang kehilangan arah. Ketika seseorang kecanduan judi, mereka tidak lagi bermain untuk menang, mereka bermain karena pikirannya terperangkap. Di titik itu, judi bukan lagi permainan, melainkan pelarian dari rasa sakit, tekanan ekonomi, luka emosi, dan kebutuhan akan kontrol yang semu. Harapan itu mulia, tetapi jika diserahkan pada peluang kosong, harapan berubah menjadi racun. Rezeki datang dari usaha, kesabaran, dan doa bukan dari janji algoritma yang dibuat untuk membuat manusia kalah. Dan bahwa cinta, keluarga, martabat, dan masa depan jauh lebih berharga daripada keinginan instan yang berakhir pada penyesalan. Pada akhirnya, pementasan ini mengajak kita kembali pada nilai dasar manusia. Menghargai kehidupan, menjaga diri, dan belajar menolak godaan yang merusak. Ini adalah kisah tentang bagaimana manusia bisa kehilangan segalanya yaitu jati diri, cinta, dan masa depan. Ketika harapan dijadikan sebagai taruhan, bukan pegangan.”
Kampanye budaya yang disampaikan dalam pertunjukan ini juga menjadi ajakan bersama untuk menolak normalisasi judi online yang kian merajalela di tengah masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Seni adalah medium penyelamatan. Jika satu penonton saja tersadar dan berhenti berjudi setelah menonton, maka tujuan kami sudah tercapai.
Acara ini didukung oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan & Pariwisata, media partner lokal, serta berbagai komunitas seni yang turut mendorong penyebaran pesan edukatif kepada masyarakat luas.
📞 Informasi Kontak Redaksi
Rizky Niaamu: 081394388874
Untuk wawancara, publikasi lanjutan, atau kolaborasi liputan:
📌 Humas Produksi
Ummi: 0838-0438-3829
Joe: 0857-1916-1923
“Bukan Judi Tapi Kamu” tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah, memperingatkan, dan menggerakkan kesadaran publik tentang ancaman yang sangat dekat berada di genggaman tangan.
Teater Awal Cirebon UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan berdalih “Lukisan Cinta Tak Mengenal Siapa”

Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































