Garut, 16 Desember 2025 – Sebuah capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh guru MIS Ar-Raudhotun Nur, Kabupaten Garut. Buku berjudul CELOTEH (Mulutmu Harimaumu, Celotehmu Ocehanmu) karya Insan Faisal Ibrahim, S.Pd dijadikan bahan Bedah Buku oleh sekelompok mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang berlokasi di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa karya guru madrasah mampu menembus ruang akademik perguruan tinggi dan mendapatkan apresiasi luas dari kalangan mahasiswa dan akademisi.
Buku CELOTEH merupakan kumpulan tulisan reflektif yang lahir dari pengalaman kehidupan sehari-hari penulis. Dengan gaya bahasa yang ringan, jujur, dan penuh makna, buku ini mengangkat berbagai peristiwa sederhana namun dekat dengan realitas kehidupan masyarakat. Setiap celoteh dalam buku tersebut mengandung pesan moral, kritik sosial, serta ajakan untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata, sebagaimana pesan utama yang tercermin dalam judulnya.
Rasa bangga dan haru pun dirasakan langsung oleh sang penulis ketika mengetahui bahwa karyanya menjadi bahan kajian akademik di lingkungan perguruan tinggi. Bapak Insan Faisal Ibrahim menyampaikan bahwa buku CELOTEH ditulis tanpa pretensi berlebihan, melainkan sebagai catatan kecil tentang kehidupan yang sering luput dari perhatian. “Isi tulisan dalam buku CELOTEH ini adalah kumpulan kisah dalam kehidupan sehari-hari yang sangat dekat dan relevan dengan kehidupan nyata. Saya menuliskannya apa adanya, dari hal-hal kecil yang sering kita temui namun jarang kita renungkan,” ungkap Pak Insan dengan penuh ketulusan.

Kegiatan bedah buku ini mendapat sambutan positif dari kalangan akademisi UNUJA. Salah satunya disampaikan oleh Dr. Niken Septantiningtyas, S.Pd., M.Pd, yang turut memberikan pandangan dan apresiasi terhadap karya tersebut. Ia menilai bahwa buku karangan Pak Insan memiliki daya tarik kuat karena kedekatannya dengan realitas hidup. “Buku karya Pak Insan ini memang menarik perhatian. Isinya sangat selaras dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan, ada beberapa kalimat yang justru menampar hidup saya dan mengajak untuk bercermin,” tuturnya.
Menurut Dr. Niken, kekuatan buku CELOTEH terletak pada keberanian penulis dalam menyampaikan pesan melalui bahasa yang sederhana namun mengena. Buku ini tidak menggurui, tetapi mengajak pembaca untuk berpikir, merenung, dan memperbaiki diri. Hal tersebut menjadikan buku ini relevan untuk dibaca oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa yang tengah mencari makna kehidupan dan nilai-nilai sosial.
Dibedahnya buku CELOTEH di lingkungan perguruan tinggi menjadi bukti nyata bahwa karya literasi guru madrasah memiliki kualitas, kedalaman makna, serta nilai akademik yang layak mendapatkan apresiasi luas. Pencapaian ini menunjukkan bahwa guru madrasah tidak hanya berperan sebagai pengajar di ruang kelas, tetapi juga sebagai pemikir dan penulis yang mampu menyuarakan realitas sosial melalui karya tulis yang reflektif. Prestasi tersebut diharapkan dapat menjadi pemantik semangat bagi guru-guru lainnya untuk terus berkarya, menulis, dan menuangkan gagasan melalui media literasi sebagai bagian dari kontribusi intelektual bagi dunia pendidikan.
MIS Ar-Raudhotun Nur pun patut berbangga memiliki pendidik yang tidak hanya aktif mendampingi peserta didik dalam proses pembelajaran, tetapi juga mampu menghadirkan karya yang berdampak luas dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Kehadiran sosok guru yang produktif menulis menjadi teladan positif bagi siswa bahwa literasi bukan sekadar tuntutan akademik, melainkan sarana untuk mengekspresikan pemikiran, nilai, dan pengalaman hidup.
Melalui buku CELOTEH, Bapak Insan Faisal Ibrahim membuktikan bahwa tulisan yang lahir dari kejujuran, kepekaan sosial, dan pengalaman hidup sehari-hari memiliki kekuatan untuk menyentuh hati pembaca. Kegiatan bedah buku ini menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa dunia pendidikan madrasah memiliki kontribusi besar dalam memperkaya khazanah literasi, memperluas perspektif berpikir, serta memperkuat budaya membaca dan menulis di Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































