Padang- Langkah progresif menuju transformasi ekonomi syariah di Sumatera Barat kembali ditandai dengan pertemuan strategis yang penuh harapan. Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Sumatera Barat di bawah kepemimpinan H. Yufrizal, S.Ag., M.H.I., selaku Ketua Umum, bersama Sekretaris Taufiq Arasani, S.Ag., dan Bendahara Umum Muhammad Yunus, M.Sos., melakukan konsolidasi penting ke Biro Ekonomi Setda Provinsi Sumatera Barat. Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi momentum krusial dalam merancang masa depan pemberdayaan wakaf untuk kesejahteraan masyarakat Minangkabau.(Jumat, 24/10/25).
Dalam pertemuan yang digelar di kantor Biro Ekonomi Setda Provinsi Sumatera Barat tersebut, H. Yufrizal yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, memaparkan visi besar pengembangan wakaf produktif yang mampu menggerakkan roda perekonomian berbasis syariah. Diskusi mendalam berlangsung antara Ketua BWI Sumbar dengan Azrizal, Analis Kebijakan Biro Ekonomi Setda Provinsi Sumatera Barat, yang menyambut inisiatif ini dengan penuh antusiasme dan optimisme tinggi.
Pertemuan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan sebuah upaya serius untuk memetakan potensi luar biasa yang tersimpan dalam instrumen wakaf di Sumatera Barat. H. Yufrizal menekankan bahwa wakaf bukan lagi dipandang sebagai aset yang statis, tetapi sebagai kekuatan ekonomi yang dapat dikelola secara profesional untuk menciptakan dampak multiplier effect bagi kesejahteraan umat. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, BWI Sumbar berkomitmen mengubah paradigma lama menjadi gerakan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
Azrizal selaku perwakilan dari Biro Ekonomi Setda Provinsi menyambut hangat langkah konsolidasi ini dengan memberikan respons positif yang membesarkan hati. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi sangat terbuka dan siap memberikan dukungan penuh terhadap setiap program strategis yang dapat memperkuat fondasi ekonomi syariah di Ranah Minang. Sinergi antara lembaga wakaf dan pemerintah daerah dipandang sebagai formula ampuh untuk mewujudkan Sumatera Barat sebagai pusat ekonomi syariah terdepan di Indonesia.
Dalam diskusi yang berlangsung produktif, berbagai langkah strategis dibahas secara komprehensif, mulai dari optimalisasi pengelolaan aset wakaf, pengembangan wakaf produktif berbasis teknologi, hingga pemberdayaan masyarakat melalui program-program ekonomi kreatif yang berlandaskan nilai-nilai syariah. H. Yufrizal menyampaikan bahwa potensi tanah wakaf yang tersebar di seluruh Sumatera Barat dapat dikelola menjadi pusat-pusat ekonomi produktif seperti pasar modern, gedung perkantoran, hingga kawasan agrowisata yang menguntungkan.
Optimisme yang terpancar dari pertemuan ini bukan tanpa landasan kuat. Sumatera Barat dengan akar budaya Islam yang mendalam dan tradisi filantropi yang mengakar kuat di masyarakat Minangkabau, memiliki modal sosial yang luar biasa untuk mengembangkan ekosistem wakaf yang berkelanjutan. Dukungan penuh dari pemerintah provinsi melalui Biro Ekonomi menjadi angin segar yang akan mempercepat realisasi program-program inovatif yang telah dirancang dengan matang.
H. Yufrizal dalam kesempatan itu juga menegaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang konsep wakaf produktif yang mampu memberikan manfaat jangka panjang. Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk berwakaf harus diiringi dengan transparansi dan profesionalisme pengelolaan, sehingga wakaf tidak hanya dipandang sebagai ibadah ritual semata, tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang nyata dan terukur. Literasi wakaf menjadi kunci untuk membuka kesadaran kolektif menuju kesejahteraan bersama.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana dialogis dan penuh kekeluargaan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk segera menindaklanjuti berbagai poin strategis yang telah dibahas. Azrizal menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung percepatan program wakaf produktif di Sumatera Barat. Sementara itu, H. Yufrizal beserta jajarannya berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan demi terwujudnya ekosistem wakaf yang kuat dan berdampak luas.
Konsolidasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pengembangan wakaf di Sumatera Barat, membuktikan bahwa kolaborasi antara lembaga wakaf dan pemerintah daerah adalah kunci utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kepemimpinan yang visioner dan dukungan penuh dari berbagai pihak, BWI Sumbar di bawah komando H. Yufrizal, S.Ag., M.H.I., bersama Taufiq Arasani dan Muhammad Yunus, optimis mampu mengantarkan Sumatera Barat menjadi mercusuar ekonomi syariah yang gemilang di nusantara. Harapan besar kini tertambat pada aksi nyata yang akan segera diwujudkan untuk kejayaan wakaf dan kemakmuran umat.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































