Di zaman yang sudah canggih ini, tentunya sebuah informasi dapat disampaikan secara cepat bahkan bisa tersampaikan dalam waktu beberapa detik saja. Tidak seperti zaman lampau yang membutuhkan waktu berhari-hari bahkan bisa berbulan-bulan untuk bisa saling bertukar informasi. Terlebih lagi dengan adanya media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, Youtube dan X membuat informasi tersebut kian cepat dan menyebar dengan luas.
Penggunaan media sosial pada zaman sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat terutama gen Z. Menurut Arum et al (2023), generasi Z atau yang juga biasa disebut sebagai centennials, merupakan generasi yang lahir pada tahun 1997-2012. Generasi ini lahir dan dibesarkan dalam kemajuan dunia digital. Gen Z lebih banyak menggunakan media sosial dan memanfaatkannya secara intens, baik sebagai sarana hiburan maupun sebagai media untuk mengetahui trend atau informasi yang sedang viral.
Media sosial dapat diibaratkan sebagai dua sisi koin yang saling bertolak belakang. Di satu sisi dapat memberikan informasi secara cepat sehingga dapat mengetahui isu terkini hanya dalam hitungan detik. Di sisi lain, kecepatan tersebut seringkali menjadi sumber masalah. Informasi yang viral seringkali mudah dipercaya tanpa diketahui kebenarannya. Dalam hitungan menit bahkan detik sebuah potongan video, gambar ataupun berita dapat menyebar ke jutaan pengguna media sosial. Hal ini membentuk fenomena budaya baru yaitu semakin cepat informasi tersebut viral, semakin besar kemungkinan masyarakat menerimanya sebagai kebenaran.
Menurut survei tahun 2025 oleh Reuters Institute, pola konsumsi informasi masyarakat Indonesia terutama gen Z menunjukkan dominasi yang sangat kuat dari media sosial. Pada kelompok usia 18–24 tahun, tercatat 44% responden menjadikan media sosial sebagai sumber utama berita, sementara pada kelompok usia 25–34 tahun angkanya mencapai 38%. Secara keseluruhan 57% responden di Indonesia memilih media sosial sebagai sumber berita utama mereka, melampaui televisi yang hanya digunakan oleh 44% responden. Generasi muda seperti gen Z sangat bergantung pada platform seperti TikTok dan Youtube, menjadikan media sosial sebagai kanal utama mereka untuk mengikuti perkembangan dan informasi terkini.
Fenomena cepat, singkat, dan viral kini menjadi pola utama konsumsi informasi, terutama di kalangan gen Z yang terbiasa dengan arus data yang terus bergerak. Pola penerimaan informasi yang serba cepat tersebut memiliki konsekuensi yaitu informasi yang diterima belum tentu sesuai dengan kebenaran. Gen Z seringkali mengabaikan proses verifikasi informasi sehingga membentuk opini pribadi yang berakibat pada timbulnya kesalahpahaman. Hal ini sesuai dengan penelitian Asmarantika et al. (2022), yang menunjukkan bahwa konsumsi media digital oleh masyarakat terutama gen Z tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi juga membentuk opini pribadi yang kemudian berpengaruh pada sikap mereka.
Salah satu kasus yang sempat viral di masyarakat adalah kasus tumbler Tuku. Dikutip dari CNN Indonesia (2025), kejadian ini bermula ketika seorang penumpang KRL bernama Anita melaporkan kehilangan cooler bagnya yang berisi tumbler Tuku. Cooler bag tersebut akhirnya ditemukan petugas di gerbong wanita, petugas sempat mengirimkan foto kondisi tas berikut isinya, termasuk tumbler Tuku yang dimaksud. Namun, setelah Anita mengambil cooler bagnya di Stasiun Rangkasbitung, tumbler di dalamnya sudah tidak ada. Anita kemudian menuliskan keluhannya di Threads hingga viral dan menyeret nama petugas passenger services bernama Argi. Argi memberikan klarifikasi bahwa ia hanya menerima tas dari petugas lain dan tidak memeriksa isinya, bahkan sempat menawarkan ganti rugi, namun ditolak. Kejadian viral ini pun memicu beragam opini publik. Publik bahkan beranggapan bahwa Argi dipecat dari pekerjaannya tetapi Direktur Utama KAI Bobby Rosyidin, menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terkait insiden tersebut. Masalah akhirnya diselesaikan melalui mediasi. Setelah mediasi, Anita dan suaminya membuat video permintaan maaf, mengakui kekeliruan dalam menyikapi masalah, dan meminta maaf kepada Argi serta publik.

Dari kasus ini dapat dilihat bahwa media sosial dapat membuat permasalahan kecil menjadi isu nasional dalam waktu singkat. Persepsi publik terbentuk bukan berdasarkan fakta yang telah diverifikasi, melainkan pada narasi viral yang terus dibagikan. Ketika informasi menyebar secara tidak utuh, individu yang terlibat dapat langsung menerima tekanan sosial bahkan sebelum klarifikasi resmi atau proses penyelesaian dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan beberapa cara untuk menyikapi informasi secara bijak sebagai berikut:
1.Verifikasi informasi
Menurut Hikmat dan Anis (2020), ketika membaca suatu informasi, pengguna media sosial harus memverifikasi keakuratan informasi tersebut dengan meneliti dari mana asal berita tersebut. Pengguna media sosial juga harus bijak dalam membedakan fakta dan rumor serta membaca informasi tidak hanya dari satu sumber saja.
2. Hindari reaksi berdasarkan emosi
Reaksi emosional terhadap informasi di media sosial seperti kemarahan maupun kesedihan bisa membuat pengguna media sosial kehilangan kemampuan kritis dalam menyikapi informasi sehingga akan lebih mudah percaya pada informasi palsu atau informasi yang mengandalkan gimmick. Menurut Komara dan Shafira (2024), faktor-faktor seperti emosi, identitas diri, dan persepsi sosial memengaruhi cara gen-Z menganalisis dan merespons informasi yang mereka temui di media sosial.
3. Baca informasi secara utuh
Banyak pengguna media sosial yang hanya menyimpulkan informasi dari judul atau sebuah potongan video saja dan langsung menyimpulkan bahwa informasi tersebut sudah benar. Kebiasaan ini dapat menimbulkan pendapat atau opini pribadi yang mungkin tidak sesuai dengan fakta sebenarnya sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Menurut Hanifatunnisa (2022), untuk menghindari hal tersebut, gen Z perlu membaca informasi secara lengkap dan membandingkannya dengan beberapa sumber.
Sumber:
Arum, L. S., Amira, Z., dan Nickyta, A. D. 2023. Karakteristik Generasi Z Dan Kesiapannya Dalam Menghadapi Bonus Demografi 2030. Accounting Student Research Journal. Vol. 2(1): 59-72.
Asmarantika, R. A., Magnus Prestianta, A., dan Evita, N. 2022. Pola konsumsi media digital dan berita online Gen Z Indonesia. Jurnal Kajian Media, 6(1): 34–44.
“Drama 4 hari tumbler Tuku Anita yang tertinggal di kereta”. 2025, November 29. CNN Indonesia. Diakses pada 05 Desember 2025 dari www.cnnindonesia.com.
Hanifatunnisa, N. A. 2022. Literasi Informasi Ditinjau dari Perspektif Generasi Z di Kota Bandung. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol 14(2): 187-202.
Hikmat, A. N., dan Anis, M. 2020. Verifikasi Informasi Dan Ancaman Penyebar Hoaks Menurut Q:S Al-Hujurat dan An-Nur. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol 1(1): 13-31.
Komara, D. A., dan Shafira, N. W. 2024. Memahami Perilaku Informasi Gen-Z dan Strategi Melawan Disinformasi: Sebuah Tinjauan Literatur Penggunaan Media Sosial. Jurnal Pustaka Ilmiah. Vol. 10(2): 155-174.
Park, S., Fisher, C., dan Mardjianto, L. 2025, July 15. Social Media Domination in Indonesians’ News Consumption. The Jakarta Post. Diakses pada 5 Desember 2025 dari www.thejakartapost.com.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”































































