Matematika Jadi Budaya: Kolaborasi Jenius Gasing dan Sanggar Budaya Manggarai Menggema di Jantung Mabar
Manggarai Barat, Batu Cermin – Di tengah megahnya alam dan kearifan lokal Manggarai Barat, sebuah kolaborasi langka namun sangat membanggakan terjadi: Matematika Gasing dengan angka kunci 1–9 bersatu dengan Sanggar Budaya Manggarai, menyajikan harmoni antara ilmu pengetahuan dan kekayaan tradisi. Bertempat di depan Kantor Bupati Manggarai Barat, di kawasan strategis antara Batu Cermin dan Puncak Waringin, kegiatan ini menjadi panggung kolaborasi lintas bidang yang tak hanya edukatif, tetapi juga sangat memikat hati.
Gasing Bertemu Gendang: Ketika Matematika Menari dalam Irama Budaya
Biasanya, matematika dikenal sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Namun hari itu, suasana berubah total. Anak-anak datang dengan senyum, guru-guru penuh semangat, dan para pelatih budaya menyambut dengan iringan musik tradisional. Metode Matematika Gasing—yang dikenal sebagai metode belajar berhitung cepat, Gampang, Asyik, dan Menyenangkan—dihadirkan dengan cara yang sangat berbeda: menyatu dalam pertunjukan budaya.
Setiap konsep angka kunci dari 1 sampai 9 tidak diajarkan lewat papan tulis atau bangku kelas, melainkan lewat gerak, lagu, permainan, dan tarian tradisional. Sanggar Budaya Manggarai menyajikan performa khas daerah, sementara anak-anak belajar matematika dengan penuh sukacita. Di sinilah terlihat bahwa matematika tidak harus kaku. Ia bisa lentur dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari—termasuk dalam budaya.
Peserta Antusias: Merayakan Kecerdasan dan Warisan Leluhur
Kehangatan terlihat dari antusiasme luar biasa para peserta. Mereka bukan hanya belajar, tetapi mengalami sendiri makna kolaborasi lintas ilmu. Anak-anak tak canggung lagi menyebut hasil perkalian atau operasi angka, karena mereka telah merasakan sendiri betapa asyiknya matematika dalam konteks budaya yang mereka kenal.
Guru-guru dari berbagai sekolah di Manggarai Barat juga tampak sangat mendukung. Bahkan banyak yang mengaku ini adalah pendekatan baru yang membuka mata mereka bahwa pendidikan bisa dan harus dibumikan sesuai dengan konteks lokal.
“Saya melihat semangat anak-anak meningkat drastis. Mereka tidak lagi takut angka. Bahkan mereka seperti bermain, tapi sesungguhnya mereka belajar. Ini luar biasa,” ujar salah satu guru peserta kegiatan.
Didukung Dinas PKO dan Pemateri Hebat: Kolaborasi yang Solid
Acara ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Manggarai Barat. Tim panitia dari dinas hadir langsung di lokasi dan memastikan semua kegiatan berjalan lancar. Dukungan ini menjadi penegasan bahwa pendidikan kontekstual yang menyatu dengan budaya lokal adalah arah strategis yang layak dikembangkan lebih luas.
Selain itu, sejumlah pemateri hebat dari luar daerah turut hadir, membawa pengalaman dan semangat untuk membagikan ilmu Matematika Gasing. Mereka bekerja sama dengan para pelaku budaya Manggarai untuk merancang sesi-sesi yang atraktif dan bermakna.
Matematika Jadi Budaya: Sebuah Gerakan Baru untuk Generasi Mabar
Kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial. Ia adalah awal dari sebuah gerakan besar: menjadikan matematika sebagai bagian dari budaya. Bukan berarti menggantikan tradisi, tapi justru menguatkan identitas lokal melalui pendekatan yang cerdas dan menyenangkan.
Sebagaimana yel-yel yang digaungkan para peserta:
“Kami bisa, kami anak budaya, Matematika jadi budaya!”
Harapan besar pun disematkan, agar metode Gasing benar-benar melekat dalam kehidupan pendidikan di Manggarai Barat. Dengan pendekatan yang kontekstual dan menyenangkan, anak-anak akan lebih mudah mencintai pelajaran dan membangun mimpi besar mereka—tanpa meninggalkan akar budaya mereka sendiri.
Penutup: Anak Manggarai Barat Bisa!
Dengan semangat kolaborasi ini, sebuah pesan kuat disampaikan ke seluruh penjuru negeri: anak-anak Manggarai Barat mampu, cerdas, dan berdaya. Jika diberi ruang untuk belajar dengan pendekatan yang tepat, serta didukung dengan budaya yang mengakar, mereka akan melesat jauh menuju masa depan.
Mari terus dorong gerakan ini. Karena saat matematika dan budaya menyatu, lahirlah generasi hebat yang berpikir logis, bertindak bijak, dan bangga pada jati dirinya.
**Biarkan Gasing Melekat dalam Budaya Manggarai.
Biarkan Anak Mabar Maju Bersama Matematika Dalam Budaya.
Kami Bisa! Kami Anak Budaya.
Matematika Jadi Budaya!**
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”