Gus Ibnu Yusuf bin Kholil atau kerap yang disampaikan Gus Yusuf, pada beberapa hari lalu secara gamblang dan tegas melaunching komunitas dakwah dan forum perkumpulan Gus atau dzuriyah ulama’ Muhammadiyah, atau GawagisMU.
Netizen dikejutkan dengan nama nama anggota struktural perkumpulan ini, dari mulai Keluarga Kyai Haji Ahmad Dahlan, keluarga Maskumambang, keluarga Kyai Haji Abdurrahman Syamsuri, hingga keponakan kyai Tholhah Hasan Menag era Gus Dur, yang kemudian pindah haluan ke salafi-muhammadiyah, dan tentunya dzuriyah tokoh Muhammadiyah lainnya.
Nama-nama tersebut menegaskan bahwasanya, istilah Gus yang ditawarkan untuk dikembalikan di Muhammadiyah, tidak hanya diterima mayoritas netizen, tapi telah diterima oleh keluarga kyai besar dari kalangan Muhammadiyah.
Sebenarnya awal mula dari komunitas Ini adalah sebuah majelis taklim bernama majelis taklim ngaos kitab yang didirikan Gus Yusuf pada 3 Maret 2025, awalnya majelis ini fokus membahas kitab tapi lama-kelamaan bergeser membahas sejarah utamanya secara Muhammadiyah, setelah itu berbondong-bondong lah keturunan dari Kyai Muhammadiyah ataupun ulama lain yang sekarang mengabdi Muhammadiyah atau para Gus Muhammadiyah, bergabung di komunitas ini, awalnya beliau selaku pengasuh dari ngaos tarikh agak negatif thinking, dikhawatirkan dakwah yang menggunakan identitas Gus, dan Muhammadiyah sulit diterima netizen, ternyata di luar dugaan mayoritas netizen mendukung langkah-langkah ini, karena nilai memberikan contoh Gus yang baik di masyarakat, akhirnya setelah banyak sekali dukungan dari masyarakat dan keluarga besar Gus Yusuf secara gamblang dan tegas menyatakan bahwa ini adalah perkumpulan dari dzuriyah ulama’ Muhammadiyah atau GawagisMU.
Tentunya hal ini sebenarnya telah diluar dari prasangka ataupun dugaan dari banyak pihak, dikarenakan Citra Gus yang buruk dalam berbagai macam media akhir-akhir ini.
Namun untuk menepis hal tersebut Gus Yusuf menegaskan bahwa komunitas ini adalah komunitas orang yang ngaji kitab ngaji sejarah, bukan komunitas orang tebar pesona ganteng-gantengan gaya-gayaan dan seterusnya, semua kegiatan difokuskan untuk dakwah bagi kepentingan umat Islam, bukan untuk kepentingan pribadi, salah satu kegiatan dari komunitas ini adalah melakukan dakwah di sosial media baik berupa video ataupun slide yang membahas tentang sejarah Muhammadiyah ataupun kitab para ulama’ klasik, diharapkan gawagismu dapat menjadi contoh para gus yang baik bukan Gus yang nyeleneh di berbagai sosial media.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”































































