Jakarta – Peserta Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) mendapat wawasan mengenai hukum laut dari Mukhlis Ramlan S.E, S.H., M.H.(MIL)., CSL sekaligus dapat menyampaikan aspirasi dan suaranya kepada beliau untuk menemukan upaya jalan keluar masalahnya.
Para finalis Duta Maritim memanfaatkan momen ini dengan menyuarakan berbagai persoalan maritim dari daerah masing-masing. Mulai dari isu illegal fishing, konflik ruang laut dengan aktivitas industri, pencemaran pesisir, hingga lemahnya kesadaran hukum masyarakat terkait pemanfaatan sumber daya laut. Aspirasi ini menjadi bahan diskusi yang hangat sekaligus membuka perspektif baru terkait dinamika maritim di berbagai wilayah Indonesia.
Mukhlis menyambut baik semangat para finalis dan menekankan pentingnya kolaborasi terutama dalam menjalankan suatu projek kemaritiman. Mukhlis berpesan untuk menggaungkan gerakan tanam mangrove untuk melindungi garis pesisir.
Menurutnya, suara generasi muda perlu didengar karena mereka adalah agen perubahan yang bisa mendorong kebijakan lebih berpihak pada keberlanjutan laut.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan finalis SDMI mampu menjadi jembatan antara masyarakat daerah dengan pengambil kebijakan nasional, serta terus menggaungkan pentingnya penegakan hukum maritim demi terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.