Medan – Di tengah maraknya tren makanan kekinian yang merajalela di media sosial, sebuah usaha rumahan dari Medan bernama Gedhang Luih berhasil mencuri perhatian. Didirikan pada tahun 2024, Gedhang Luih mengangkat olahan pisang sebagai menu utama, dikemas dengan tampilan modern dan rasa yang unik, menjadikannya camilan favorit baru di kalangan anak muda dan keluarga.
Usaha ini bermula dari dapur sederhana di Jalan Mustafa, Medan, dan dijalankan oleh sekelompok mahasiswa yang memiliki kecintaan terhadap dunia kuliner. Dengan sistem open order yang fleksibel dan pemasaran digital melalui Instagram serta WhatsApp, Gedhang Luih dengan cepat membangun basis pelanggan loyal yang menghargai rasa dan kualitas.
Produk andalan Gedhang Luih meliputi nugget pisang yang crispy di luar dan lembut di dalam, Gedhang Bollen dengan cita rasa manis-gurih, serta Pisang Naga yang dibalut topping cokelat menggoda. Tak berhenti di situ, usaha ini juga mengembangkan varian camilan lain seperti keripik pisang, smoothie pisang, hingga pisang isi keju dan cokelat.
Potensi Pasar dan Strategi Pemasaran
Studi kelayakan yang disusun menunjukkan bahwa lingkungan pasar di Medan sangat mendukung pertumbuhan Gedhang Luih. Masyarakat yang terbuka terhadap inovasi kuliner serta kebiasaan jajan menjadi modal besar bagi usaha ini. Persaingan memang ketat, tetapi keunikan produk dan pendekatan personal membuat Gedhang Luih punya keunggulan tersendiri.
Pemasaran gencar dilakukan lewat konten visual yang menarik di media sosial. Selain itu, strategi harga terjangkau dan kemasan yang rapi membuat produk ini mudah diterima oleh pasar menengah, khususnya kalangan usia 15–35 tahun.
Modal Kecil, Untung Menjanjikan
Dengan modal awal sekitar Rp 3 juta, usaha ini memproduksi sekitar 160 kotak camilan per bulan, dengan estimasi pendapatan mencapai Rp 1,5 juta per bulan dan margin keuntungan bersih 10–15%. Menariknya, break-even point bisa tercapai dalam waktu kurang dari dua bulan. Bahkan dalam simulasi perhitungan keuangan, masa payback hanya memakan waktu sekitar 19 hari.
Rencana Pengembangan ke Depan. Meski masih beroperasi dari rumah, Gedhang Luih memiliki rencana jangka menengah untuk membuka outlet fisik dan menjalin kerja sama dengan platform seperti GoFood dan GrabFood. Peningkatan kapasitas produksi dan pengurusan izin seperti PIRT juga sedang dirintis agar bisa memperluas jangkauan pasar secara legal dan profesional.
Untuk menjaga daya saing, Gedhang Luih berkomitmen terus berinovasi, memperbarui varian topping, serta menjaga kualitas bahan dan layanan. Tidak hanya itu, pelatihan SDM dan penggunaan peralatan produksi yang lebih efisien juga menjadi fokus dalam roadmap pengembangan usaha.
Gedhang Luih adalah contoh nyata bagaimana kreativitas, pemanfaatan digital marketing, dan semangat wirausaha bisa melahirkan peluang bisnis yang menjanjikan, bahkan dari skala dapur rumah. Dengan modal yang relatif kecil namun strategi yang tepat, usaha ini tak hanya layak dikembangkan, tapi juga berpotensi menjadi brand lokal unggulan di industri camilan kekinian.