Garut, 08 Desember 2025 – Guru-guru MIS Ar-Raudhotun Nur kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui kegiatan evaluasi pascapelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025–2026. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang guru ini berlangsung intensif dan penuh semangat, dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Bapak Insan Faisal Ibrahim, S.Pd., yang juga dikenal sebagai salah satu Fasilitator Daerah di Kabupaten Garut. Dengan pengalaman dan pemahaman yang luas dalam pengembangan kurikulum serta peningkatan kompetensi guru, beliau mengarahkan jalannya evaluasi secara terstruktur dan mendalam.
Sejak awal kegiatan, para guru tampak siap untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui selama satu semester. Evaluasi ini dipandang sebagai ruang penting untuk menilai kembali efektivitas strategi mengajar, kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa, serta kekuatan dan kelemahan asesmen yang telah dilaksanakan. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Insan menyampaikan bahwa kegiatan evaluasi bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi momen bagi pendidik untuk menilai mutu praktik pembelajaran secara jujur. “Kita harus melihat hasil ASAS bukan hanya sebagai angka, tetapi sebagai gambaran nyata tentang bagaimana proses belajar berlangsung di kelas. Dari sinilah kita bisa menentukan langkah perbaikan yang lebih terarah,” tuturnya.
Pembahasan utama dalam evaluasi kali ini berfokus pada kemampuan siswa dalam memahami setiap butir soal ASAS, mulai dari kejelasan instruksi, tingkat kesulitan pertanyaan, hingga kecermatan siswa dalam memilih jawaban. Para guru mencermati lembar jawaban siswa satu per satu untuk menemukan pola kesalahan yang mungkin muncul, baik karena faktor kurangnya pemahaman konsep maupun kemampuan literasi soal yang masih harus diperkuat. Analisis mendalam seperti ini dilakukan agar perencanaan pembelajaran di semester berikutnya dapat lebih tepat sasaran.

Beberapa guru mengungkapkan bahwa meskipun sebagian besar siswa mampu mencapai nilai yang cukup memuaskan, masih ditemukan sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan bersama. Di antaranya, siswa perlu dilatih lebih sering untuk membaca instruksi dengan teliti, membiasakan diri memahami konteks soal, dan memperkuat kemampuan berpikir kritis. Hal ini menjadi bahan diskusi yang menarik karena setiap guru menyampaikan pendekatan yang mereka gunakan selama proses pembelajaran, kemudian membandingkannya dengan hasil akhir asesmen untuk memastikan keberhasilan metode tersebut.
Dalam sesi diskusi terbuka, Ibu Siti Herdianti, S.Pd., selaku wali kelas 4, memberikan pandangannya mengenai pelaksanaan ASAS dan pentingnya evaluasi terpadu seperti ini. Beliau menuturkan, “Saya merasa evaluasi ini sangat bermanfaat karena memberi gambaran nyata tentang apa yang terjadi di kelas. Dari hasil ASAS kemarin, saya melihat ada perkembangan sikap belajar yang cukup baik, tetapi saya juga menyadari bahwa beberapa siswa masih kesulitan memahami kalimat soal yang agak panjang. Ini menjadi masukan bagi saya untuk memperbaiki cara menjelaskan, sekaligus menambah latihan membaca pemahaman agar mereka lebih siap saat menghadapi asesmen.” Komentar beliau menambahkan perspektif penting mengenai peran guru dalam membangun kemampuan dasar akademik siswa.

Dalam kesempatan tersebut, tidak hanya persoalan akademik yang menjadi bahan evaluasi, tetapi juga bagaimana guru mengelola kelas, memberikan umpan balik kepada siswa, serta menanamkan kedisiplinan selama pembelajaran berlangsung. Guru-guru sepakat bahwa peningkatan kualitas tidak hanya bergantung pada penyampaian materi, tetapi juga pada kemampuan membangun suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan fokus. Dengan demikian, hasil asesmen bukan semata-mata diukur dari nilai, tetapi juga dari perkembangan karakter dan sikap siswa.
Bapak Insan juga menekankan bahwa peningkatan mutu madrasah hanya dapat tercapai melalui kerjasama yang kuat antarpendidik. Beliau mendorong agar para guru tidak ragu berbagi praktik baik yang telah terbukti efektif, sehingga bisa diterapkan bersama untuk memperkuat kualitas pembelajaran. Menurutnya, madrasah harus terus bergerak dinamis, menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, serta memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan haknya untuk belajar secara optimal. “Kita ini satu tim yang saling menguatkan. Kalau ada satu bagian yang lemah, kita perkuat bersama. Yang terpenting, kita harus selalu mengingat bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan terbaik,” tegasnya.
Kegiatan evaluasi ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi untuk peningkatan pembelajaran pada semester berikutnya. Para guru sepakat untuk memperkuat latihan literasi dasar, meningkatkan variasi metode mengajar, memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang menarik, serta mengembangkan penilaian formatif yang lebih rutin agar perkembangan siswa dapat terpantau sejak awal. Selain itu, akan dilakukan pendampingan lebih intensif bagi siswa yang membutuhkan perhatian khusus agar mereka tidak tertinggal dalam pencapaian hasil belajar.
Dengan berakhirnya sesi evaluasi, para guru MIS Ar-Raudhotun Nur merasa lebih mantap untuk mempersiapkan pembelajaran di semester berikutnya. Semangat kolektif untuk berkembang tampak jelas dari antusiasme mereka dalam mencatat hasil evaluasi dan menyusun strategi baru. Evaluasi ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah tidak pernah berhenti berupaya memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi seluruh siswa. Melalui kerja sama yang solid, refleksi yang jujur, dan tekad untuk terus memperbaiki diri, MIS Ar-Raudhotun Nur optimis dapat menghadirkan lingkungan pembelajaran yang semakin bermutu dan relevan bagi perkembangan peserta didik di masa mendatang.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































