Oleh: Hafizhah Zahra
Blitar, 18 Oktober 2025 — Suasana malam Minggu di Pendopo Ageng HAND ASTASIH Blitar terasa berbeda dengan lantunan musik akustik yang mengalun lembut dari panggung utama. Acara bertajuk “Pentas Seni Musik Rutin Malam Minggu” ini kembali digelar sebagai bagian dari agenda seni bulanan yang selalu ditunggu warga Blitar dan sekitarnya.
Kegiatan ini merupakan pentas seni musik rutin yang menampilkan grup MF MUSIK sebagai pengisi acara utama.
Selain musik akustik, acara di Pendopo Ageng ini juga sering menghadirkan ragam kesenian tradisional seperti jaranan, ludruk, dan pewayangan, menjadikannya ruang kolaborasi antara musik modern dan budaya lokal.
Acara ini diselenggarakan oleh Pendopo Ageng HAND ASTASIH Blitar dengan dukungan komunitas seni lokal. Salah satu personel yang turut tampil malam itu adalah Mas Yoan, drummer dari MF MUSIK, yang juga menjadi narasumber utama dalam wawancara.
Pentas seni ini berlangsung pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025, dimulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB, menghadirkan suasana hangat yang dipenuhi tawa, tepuk tangan, dan semangat kebersamaan.
Kegiatan berlangsung di Pendopo Ageng HAND ASTASIH, salah satu pusat kegiatan budaya di Blitar yang rutin menggelar berbagai pertunjukan seni sebagai wadah ekspresi bagi seniman lokal.
Menurut panitia, acara ini diadakan sebagai ajang pelestarian dan apresiasi seni lokal, sekaligus menjadi ruang hiburan edukatif bagi masyarakat. Pendopo Ageng berupaya menjaga keseimbangan antara seni modern dan tradisi agar keduanya tetap hidup berdampingan.
Acara dibuka dengan penampilan solo akustik dari beberapa musisi muda Blitar, dilanjutkan dengan pertunjukan utama oleh MF MUSIK yang membawakan lagu-lagu pop dan balada dengan sentuhan folk yang hangat. Dalam wawancara, Mas Yoan mengungkapkan bahwa kegiatan rutin seperti ini memberi semangat bagi para musisi lokal untuk terus berkarya.
“Kami senang bisa tampil di sini, karena selain tampil, kami juga belajar menghargai seni-seni tradisional yang ikut tampil di pendopo ini,” ujar Mas Yoan dengan antusias.
Secara keseluruhan, acara berjalan meriah dan tertata rapi. Namun, dari sisi teknis, pencahayaan di area penonton masih kurang maksimal sehingga interaksi antara musisi dan penonton sedikit terhambat. Meski demikian, antusiasme masyarakat membuktikan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat ekosistem seni lokal Blitar.
Pentas rutin di Pendopo Ageng HAND ASTASIH bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga wujud nyata kolaborasi lintas generasi antara seniman tradisional dan modern — sebuah harmoni yang patut terus dijaga.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”