Bantul (MTsN 6 Bantul) – Guru Bahasa Indonesia MTsN 6 Bantul menyimak pembinaan dan sambutan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Abd. Su’ud pada “Pelatihan Media Game dan AI untuk Ketercapaian Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Guru MTs dan MA se-Kabupaten Bantul,” yang diselenggarakan oleh PKM UNY bekerja sama dengan MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Bantul, Selasa (27/5/2025) di Aula MAN 3 Bantul. Kelima guru asal MTs Negeri 6 Bantul terdiri atas Rina Harwati, Siti Maryatun, Heisma Arya Demokrawati, Susi Puspita Sari, dan Novara Lusy Andini. Su’ud menyampaikan apresiasi kepada MGMP Bahasa Indonesia MTs yang telah aktif melaporkan kegiatan PKB melalui aplikasi Sipanjatpadi. “Atas peran aktif MGMP aplikasi Sipanjatpadi lolos penilaian administrasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Hal ini mendukung kebijakan Menpan RB yang mewajibkan guru melakukan pengembangan diri berbentuk pelatihan 20 JP per tahun,” ujar Su’ud.
Su’ud juga mengapresiasi MGMP Bahasa Indonesia MTs yang telah menyelenggarakan kegiatan ini secara kolaboratif dengan MA. “Kegiatan MGMP dengan tema pelatihan pembelajaran deep learning sangat selaras dengan program yang dicanangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan tagline Pendidikan Bermutu untuk Semua. Sama halnya dengan program Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY yang telah lebih dahulu lahir dengan nama Madrasah Jogja Istimewa. Implikasi dari hal ini maka seluruh madrasah di DIY harus sadar akan budaya mutu yang mengacu pada 3 kebijakan bidang madrasah yakni 1) Madrasah ahrus menjadi tempat pendidikan dan pembelajaran yang nyaman. Tolok ukurnya semua stake holder madrasah nyaman hadir di madrasah (bebas bullying, madrasah adiwiyata, madrasah sehat, madrasah aman bencana), 2) Madrasah dikelola sehingga menjadi madrasah bermutu atau berkualitas, 3) Berdaya saing tinggi. “Jika sudah sadar akan budaya mutu maka madrasah akan segera bermigrasi mengelola pendidikan dengan baik dan menghasilkan output yang baik pula. Itu semua tidak tercapai jika gurunya tidak berkualitas dan memiliki daya saing,” tuturnya. Melalui MGMP lah guru akan menjadi semakin berkualitas.,” imbuh Su’ud.
Guru Bahasa Indonesia adalah garda terdepan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Oleh karena itu, Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY mendukung program PKB Mandiri MGMP Bahasa Indonesia MTs dan MA karena menjadi tolok ukur kesuksesan siswa madrasah masuk di Perguruan Tinggi dan berkontribusi pada peningkatan nilai literasi baik pada kompetisi KSM maupun PISA. “Guru Bahasa Indonesia menjadi tolok ukur kesuksesan siswa di bidang literasi sehingga kelemahan dalam hal memahami bacaan yang dialami siswa akan dapat diminalisasi,” tandas Su’ud. (rin)