Banda Naira, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira terus lakukan langkah nyata menuju lingkungan bebas handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar). Dalam apel pagi Warga Binaan, Kamis (23/10), jajaran Lapas menggelar sosialisasi Zero Halinar sebagai bagian dari upaya membangun budaya tertib dan bersih di lingkungan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Bandanaira, Mikha, memimpin langsung kegiatan yang turut diikuti Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Amier Azan, serta Kepala Subseksi Pembinaan, Rustam Kasoor. Dalam arahannya, Mikha menegaskan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan narkoba maupun penggunaan handphone ilegal di dalam Lapas.
”Pengawasan akan terus kami tingkatkan, dan sanksi akan diterapkan secara tegas sesuai ketentuan yang berlaku. Ini komitmen kami bersama dalam menjaga integritas dan keamanan Lapas Bandanaira,” tegas Mikha.
Langkah ini juga menjadi tindak lanjut atas Penandatanganan Komitmen Bersama Petugas Pemasyarakatan se-Indonesia yang beberapa waktu lalu digelar secara serentak oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.
Sebagai bentuk implementasi, Lapas Bandanaira rutin melakukan razia baik secara terjadwal maupun insidentil di seluruh blok hunian, disertai penguatan integritas petugas guna mencegah potensi pelanggaran.
Selain menegakkan disiplin, Lapas Bandanaira juga menyediakan solusi komunikasi yang sah bagi Warga Binaan melalui Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas). Fasilitas ini menjadi sarana resmi untuk berkomunikasi dengan keluarga tanpa harus menyalahgunakan alat komunikasi ilegal.
”Wartelsuspas kami siapkan agar kebutuhan komunikasi Warga Binaan tetap terpenuhi dengan cara yang benar dan terkontrol. Kehadirannya juga menjadi langkah preventif memutus upaya penyelundupan ponsel ke dalam Lapas,” jelas Mikha.
Sementara itu, Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Amier Azan, menambahkan bahwa strategi pengamanan di Lapas Bandanaira kini bersifat lebih holistik dan adaptif terhadap modus kejahatan yang terus berkembang.
”Kami tidak hanya mengandalkan razia fisik, tetapi juga aktif menjalin kerja sama dengan TNI dan Kepolisian. Kolaborasi ini membentuk sistem pertahanan berlapis untuk menutup celah penyelundupan narkoba maupun handphone ilegal,” ungkap Amier.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas langkah cepat dan progresif yang dilakukan Lapas Bandanaira.
”Upaya preventif, represif, dan edukatif seperti ini harus terus digencarkan agar arahan pimpinan dapat terimplementasi secara nyata di lapangan,” ucapnya. (Humas/LT)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”