Mojokerto, 16 Juli 2025 – Upaya pencegahan stunting terus digalakkan melalui berbagai pendekatan edukatif dan aplikatif. Salah satunya diwujudkan dalam kegiatan BINA (Bimbing Nutrisi Anak) yang diselenggarakan oleh Kelompok KKN BBK 6 Universitas Airlangga di Balai Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (16/7).
Kegiatan ini menggabungkan edukasi tentang stunting dengan praktik langsung demo masak Pemberian Makanan Tambahan (PMT), yang dilaksanakan bertepatan dengan agenda SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) di desa setempat.
Sebanyak 23 ibu dengan balita hadir dan antusias mengikuti rangkaian acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.40 WIB. Kegiatan diawali dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta tentang stunting. Kemudian, peserta diajak menyimak video edukatif berdurasi 6 menit yang membahas pengertian, penyebab, dampak, dan langkah pencegahan stunting secara sederhana dan menarik.
Acara dilanjutkan dengan demo masak kue lumpur fortifikasi, menggunakan ubi jalar kuning dan susu UHT sebagai bahan utama. Ubi jalar kuning dipilih karena merupakan bahan pangan lokal yang banyak tersedia di Desa Selotapak, sehingga dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh warga dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan vitamin A pada ubi jalar kuning berperan penting dalam mendukung pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan kesehatan mata anak. Sedangkan susu UHT merupakan sumber kalsium dan protein untuk memperkuat tulang dan otot.
Peserta juga dibekali leaflet edukatif untuk menambah pengetahuan seputar stunting dan gizi anak. Setelah demo masak, seluruh peserta mencicipi kue lumpur hasil praktik bersama, dan kegiatan diakhiri dengan post-test guna mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta.
Farica Yasmin Carmela, selaku PIC kegiatan, menyampaikan bahwa BINA bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu balita mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan penggunaan bahan pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin mendorong ibu-ibu untuk memanfaatkan bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka. Dengan mengolah ubi jalar kuning yang tersedia di desa, mereka bisa menyajikan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anaknya. Harapannya, kegiatan ini turut mendukung upaya Posyandu dalam menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung. Hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hasil pre-test, menandakan adanya peningkatan pemahaman peserta terkait stunting.
Bu Dewi, salah satu kader SOTH yang turut hadir, menyampaikan kesannya usai mengikuti kegiatan:
“Kegiatannya menarik dan bermanfaat. Resepnya simpel dan bahannya gampang dicari. Semoga ke depan ada lebih banyak acara seperti ini,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan BINA yang digelar oleh mahasiswa BBK 6 UNAIR menjadi langkah nyata dalam memberdayakan ibu-ibu untuk mencegah stunting dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Program ini turut mendukung pencapaian SDGs, khususnya tujuan ke-3 (Good Health and Well-being), melalui edukasi gizi, peningkatan keterampilan ibu, serta pemanfaatan pangan lokal secara berkelanjutan. Melalui pendekatan edukasi dan praktik langsung, para ibu semakin menyadari pentingnya asupan bergizi bagi pertumbuhan anak. Diharapkan semangat ini terus terjaga dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan anak-anak di Desa Selotapak.