Jeneponto, 5 Agustus 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan pembuatan Lubang Biopori Bahan Organik Tanah di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja bertema “Biopori: Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di tengah tantangan perubahan iklim global.
Pemanasan global kini menjadi isu serius yang dirasakan di seluruh dunia, termasuk di tingkat lokal. Peningkatan suhu bumi terjadi akibat terperangkapnya panas matahari oleh lapisan Gas Rumah Kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O) di atmosfer. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim ekstrem, kekeringan, hingga curah hujan tak menentu.
Salah satu faktor yang memperparah kondisi tersebut adalah pengelolaan sampah yang kurang bijak. Sampah rumah tangga yang menumpuk atau dibakar secara sembarangan menghasilkan gas berbahaya dan memperburuk pencemaran udara. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya nyata yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, salah satunya melalui penerapan teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB).
Program pengabdian bertajuk “Lubang Biopori Bahan Organik Tanah sebagai Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim” dilaksanakan pada Selasa, 5 Agustus 2025 di Camping Ground Pesanggrahan, Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini melibatkan masyarakat desa, khususnya para petani, dan dibimbing oleh mahasiswa yang memberikan sosialisasi serta demonstrasi langsung cara pembuatan biopori.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan pada manfaat biopori sebagai solusi sederhana untuk meningkatkan daya serap air tanah, mengurangi genangan air, sekaligus mengolah sampah organik menjadi kompos alami. Proses pembuatan dilakukan secara gotong royong menggunakan alat sederhana seperti bor tanah, pipa PVC berlubang, dan bahan organik dari daun kering atau sisa dapur.
Rencana tindak lanjut pun telah direncanakan, di antaranya pembentukan kelompok peduli lingkungan dari warga setempat yang bertugas memantau kondisi lubang biopori dan mengedukasi warga lainnya agar mampu membuat dan merawat biopori secara mandiri. Dengan langkah berkelanjutan ini, Desa Loka diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan berbasis partisipasi masyarakat.
Melalui gerakan biopori, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga turut menjaga keseimbangan ekosistem dan ketersediaan air tanah. Inisiatif ini membuktikan bahwa upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dapat dimulai dari tindakan kecil namun berdampak besar — dari desa, untuk bumi.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”




































































