Mojokerto, 21 Juli 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK ke-6 Universitas Airlangga Surabaya melaksanakan program peduli lingkungan dengan menanam 50 bibit pohon di sekitar wilayah Desa Wiyu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Program ini disusun dan dilaksanakan oleh sembilan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok KKN BBK 6 Unair Desa Wiyu, yakni Fatikha Nurul Zalianty, Firvalenzia Firnalya Langi, Kyla Belva Queena, Nimas Erina Putri, Nira Nirmana, Rivki Setya Rachsanjani, Sabitah Safa Aloydia, Sami Fahman, dan Umi Solekhul Fadillah. Seluruh kegiatan ini dilakukan di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Herdina Mariyanti.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penghijauan serta menjaga kualitas udara dan lingkungan hidup. Bibit pohon yang ditanam meliputi trembesi, alpukat, dan durian, yang tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga berpotensi memberikan nilai ekonomis di masa depan.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) yang memberikan dukungan berupa bibit pohon. Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dan dukungan penuh dari karang taruna Dusun Tlebuk, yang turut terjun langsung membantu penanaman.
Salah satu perwakilan Karang Taruna Dusun Tlebuk, Vika, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga desa.
“Kami sangat mengapresiasi program kerja dari adik-adik KKN Unair ini. Penanaman pohon seperti ini sangat penting, apalagi wilayah kami sering terjadi longsor. Selain menambah ruang hijau, pohon buah seperti durian dan alpukat juga bisa menjadi sumber pakan bagi warga ke depannya,” ujar Vika saat diwawancarai di lokasi penanaman.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, tetapi juga menjadi sarana edukatif dan inspiratif bagi masyarakat desa. Mahasiswa berharap kehadiran mereka di tengah masyarakat tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan kebiasaan baru dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitar.
Lebih dari sekadar program kerja, penanaman 50 bibit pohon ini merupakan simbol kontribusi kecil dengan dampak besar, terutama dalam upaya menciptakan lingkungan desa yang lebih hijau, sehat, dan produktif. Diharapkan, bibit yang telah ditanam akan tumbuh menjadi pohon-pohon rindang dan produktif, serta menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam lokal seperti longsor.
Kerja sama antara perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan masyarakat seperti yang terjadi dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor sangat mungkin dilakukan untuk membangun desa yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju desa yang lebih hijau, sehat, dan produktif. Mahasiswa KKN BBK 6 juga berharap kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dapat terus terjalin untuk membangun desa secara berkelanjutan.