[Surabaya, 11/06/2025] – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menggelar penyuluhan tentang “Moderasi Beragama” di MAN Kota Surabaya. Kegiatan yang berlangsung di Jl. Wonorejo Timur No. 14, Wonorejo, Kec. Rungkut, Surabaya, Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai moderasi beragama serta memperkuat toleransi antar sesama.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari program Mata Kuliah Umum (MKU) Agama Islam, yang melibatkan delapan mahasiswa lintas jurusan sebagai implementasi Problem Based Learning (PBL). Sebanyak 20 siswa-siswi dari Sahabat Moderasi Beragama Mansa Jaya (HASIRAMA) MAN Kota Surabaya mengikuti kegiatan tersebut.
Selama kegiatan, mahasiswa melakukan berbagai agenda seperti pre-test, pemaparan materi, diskusi kelompok, sesi tanya jawab, permainan kelompok, dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa-siswi setelah pemaparan materi.
Kegiatan penyuluhan moderasi beragama ini penting dilakukan dan ditanamkan pada siswa, khususnya siswa SMA/MAN sederajat untuk mencetak generasi muda yang paham akan moderasi dan dapat menjaga keharmonisan kehidupan di tengah banyaknya perbedaan yang ada pada lingkungan masyarakat. Perbedaan tersebut tak jarang menjadi akar permasalahan sekelompok orang atau antarindividu.

”Seorang siswa harus dapat menjadi seorang moderat, dimana ketika terdapat sebuah permasalahan yang disebabkan adanya perbedaan, siswa tersebut dapat menjadi penengahnya dan dapat membuka ruang diskusi bersama agar tercipta rasa saling menghargai, memahami, dan empati. Seseorang yang moderat adalah seseorang yang ketika menemukan suatu perbedaan pandangan atau pemahaman, ia tidak langsung menghakimi, tetapi memberikan pandangannya dan mendiskusikannya secara santun. Ketika hal itu terjadi, maka perbedaan pemahaman yang ada tidak akan menimbulkan masalah lagi.” ujar salah satu mahasiswi pembicara materi.
Pandangan siswa MAN Kota Surabaya mengenai moderasi beragama cukup terbuka dan mereka tidak ragu untuk mendiskusikan dan bertukar pendapat mengenai materi yang dibawakan ini.
”Ketika seseorang memiliki sikap ekstremisme ataupun radikalisme yang merupakan salah satu tantangan moderasi beragama, kita dapat menyadarkannya dengan mencari akar permasalahan atau sumber orang tersebut mengapa bisa memiliki sikap ekstremisme atau radikalisme dalam dirinya. Sehingga dapat ditemukan solusi untuk orang tersebut menjadi seseorang yang moderat. ” ujar salah satu siswi MAN Kota Surabaya.
Sesi tanya jawab yang diadakan setelah penyampaian materi seperti menjadi wadah untuk siswa-siswi dalam berdiskusi dan saling bertukar pikiran dengan mahasiswa, yang merupakan pemateri, menjadi pelurus sekaligus memberikan jalan tengah pada diskusi mereka. Antusias seluruh siswa dalam kegiatan ini tidak hilang hingga menjelang penghujung acara.
Setelah dilakukan sesi tanya jawab Kegiatan dilanjutkan dengan tawa riang saat para siswa mengikuti permainan menyusun piramida gelas. Permainan yang mengandalkan kekompakan tim ini tak hanya menjadi ice breaking yang menyenangkan, tetapi juga melatih koordinasi dan strategi sebelum memasuki sesi yang lebih serius. “Seru banget! Awalnya susah, tapi lama-lama jadi kompak sama teman-teman,” ujar salah satu siswi.

Selanjutnya, atmosfer berubah menjadi lebih fokus saat dimulainya sesi kuis berkelompok menggunakan aplikasi zepquiz. Dibagi menjadi beberapa tim, para siswa beradu cepat dan tepat dalam menjawab berbagai pertanyaan yang telah disiapkan. Antusiasme terlihat jelas saat mereka berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan jawaban terbaik. Penggunaan Quizlet terbukti efektif dalam membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah diakses.
Puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah “Post-Test” menggunakan platform Quizizz. Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan pemahaman individu mereka secara mandiri. Sistem penilaian instan dari Quizizz memungkinkan siswa untuk langsung mengetahui hasil mereka, sekaligus memberikan umpan balik yang cepat untuk mengetahui seberapa menangkap setiap individu terhadap pemaparan materi.
Acara ditutup dengan momen yang paling dinanti: awardee pemenang dan pemberian hadiah. Berbagai hadiah menarik diserahkan kepada tim dan individu yang berhasil meraih nilai tertinggi dalam setiap sesi. Tepuk tangan meriah mengiringi setiap nama pemenang yang diumumkan, menjadi apresiasi atas kerja keras dan dedikasi mereka.
“Kami sangat senang melihat antusiasme dan partisipasi aktif dari para siswa. Acara ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang bagaimana kita bisa membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif,” kata Baihaqi, koordinator acara. “Harapan kami, kegiatan semacam ini dapat terus memicu semangat belajar dan kolaborasi di antara para siswa.